Isu kepemilikan lahan Prabowo Subianto di Aceh Tengah yang dilontarkan oleh Joko Widodo pasca debat kedua Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2019 menyebabkan adanya protes dari masyarakat Aceh Tengah sehingga ada yang mengklaim bahwa lahan yang dikuasai oleh Prabowo Subianto tersebut merupakan lahan adat milik masyarakat yang seharusnya dikelola untuk kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh isu kepemilikan lahan Prabowo Subianto terhadap perolehan suara pada Pilpres 2019 di Aceh Tengah dan strategi yang dilakukan oleh tim sukses Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas isu kepemilikan lahan di Aceh Tengah. Adapun pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isu kepemilikan lahan Prabowo Subianto di Aceh Tengah tidak berpengaruh terhadap perolehan suara Prabowo Subianto pada Pilpres 2019, karena Prabowo Subianto memperoleh suara tertinggi di Aceh Tengah dibandingkan dengan Joko Widodo dan masyarakat tetap tertarik untuk memilih karena Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno merupakan pasangan ideal masyarakat yang dipercaya dapat menjalankan tugas jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Adapun strategi yang dilakukan oleh tim sukses Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas isu kepemilikan lahan yaitu: tidak membangkitkan kembali isu kepemilikan lahan Prabowo Subianto dimasyarakat, melakukan klarifikasi kepada masyarakat mengenai kepemilikan lahan tersebut dan menyampaikan program kerja yang memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat. Dari hasil temuan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kampanye politik yang dilakukan secara tatap muka oleh tim sukses Prabowo Subianto tersebut memiliki dampak yang baik terhadap masyarakat. Sejak dilakukannya strategi tersebut berpengaruh terhadap elektabilitas dan popularitas Prabowo Subianto di Aceh Tengah.