ABSTRAK Perawat merupakan petugas kesehatan yang paling sering dilibatkan dalam berbagai jenis perawatan pasien sehingga lebih berisiko mengalami kekerasan. Prevalensi kekerasan pada perawat yang masih tinggi telah menjadikan workplace violence sebagai isu terkini dalam keperawatan. Banyak perawat memilih untuk mengalah daripada menyelesaikan masalah, sehingga tidak melaporkan kekerasan kepada atasan atau cenderung meminimalisir masalah dibandingkan dengan apa yang terjadi sebenarnya di rumah sakit (underreported). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam underreported workplace violence pada perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Kabupaten Pidie. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian ini adalah perawat di Instalasi Gawat Darurat yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan berupa hasil wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis menggunakan Teknik Miles dan Huberman. Penelitian mengidentifikasi dua kategori utama yaitu 1) underreported workplace violence karena faktor internal yang memiliki tiga tema yaitu dilema perawat dalam pelaporan, siap tidak siap harus siap, dan fenomena “gunung es” dan 2) underreported workplace violence karena faktor eksternal yang memiliki tiga tema yaitu belum tersedianya regulasi tertulis dan tidak memihak, belum berjalannya prinsip "safety first", dan kurang adekuat sistem pelaporan. Peneliti menyarankan perlunya komitmen bersama dalam penerapan prinsip tidak adanya toleransi terhadap segala bentuk kekerasan (Zero Violence) serta penyusunan regulasi terkait pencegahan dan pengelolaan kekerasan. Kata Kunci : Perawat, Gawat Darurat, Underreported, Workplace Violence