//

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMILIHAN WALI KOTA BANDA ACEH PERIODE 2012-2017 MELALUI JALUR PERSEORANGAN

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang T. Umardi - Personal Name

Abstrak/Catatan

Kekecewaan atau rasa tidak puas serta rendahnya kepercayaan publik pada partai politik meningkatkan dukungan pada gagasan calon perseorangan, hal ini diamati dari banyaknya terjadi kasus korupsi yang dilakukan elit-elit politik di pemerintahan. Sehingga para intelektual, aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendukung hadirnya Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang memberi ruang bagi anggota masyarakat non partai untuk ikut kompetisi dalam Pemilukada. Perlu dilihat bagaimana persepsi masyarak:at terhadap pemilihan Wali.kota Banda Aceh melalui jalur perseorangan dan pengaruh terbadap dinamika perpolitikan di Aceh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemilihan Walikota Banda Aceh yang diusung melalui jalur perseorangan dan dinamika perpolitikan Aceh setelah lahirnya calon perseorangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang dianalisis secara deskriptif berdasarkan peristiwa yang terjadi di lapangan dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat berdasarkan responden yang berjumlah 100 orang, 79 responden memilih calon partai politik,sedangkan sisanya 21 orang memilih calon dari perseorangan. Sebagian besar responden (88 responden) menyatakan setuju dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang mcngikutsertakan calon independen pada pemilihan kepala daerah. Hal ini mengisyaratkan bahwa walaupun mereka tidak memilih calon independen bukan berarti mereka tidak menyutujui keputusan Mahkamah Konstitusi. Sedangkan dinamika perpolitikan Aceh setelah lahirnya calon perseorangan telah menimbulkan perseteruan antara mantan petinggi GAM dari calon perseorangan dan calon dari partai sehingga memunculkan berbagai macam kerusuhan. Kepada pemimpin yang terpilih diharapkan harus bekerja demi kepenting masyarakat,memperjuangkan inspirasi masyarakat dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat dalam kehidupan yang aman dan tentram.Menjalankan politik yang sehat untuk. menjaga perdamaian dan stabilitas politik sehingga tidak terjadi lagi kekerasan didalam dinamika perpolitikan di Aceh. Kata Kunci : persepsi masyarakat, perseorangan

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH DALAM PENGANGKATAN KEMBALI MALIK MAHMUD AL-HAYTAR SEBAGAI WALI NANGGROE PERIODE 2018-2023 (ELIZA RAHAYU PRATAMA, 2019)

KEKALAHAN CALON PERSEORANGAN ZAINI ABDULLAH DAN NASARUDDIN PADA PILKADA ACEH TAHUN 2017 (Adilla Ghafara, 2018)

PERSEPSI TOKOH ADAT KOTA SUBULUSSALAM TERHADAP PEMBENTUKAN LEMBAGA WALI NANGGROE (ahmad afandi sambo, 2015)

KONFLIK ELIT POLITIK DALAM PEMILUKADA ACEH 2012 (SUATU ANALISA KRITIS TERHADAP CALON PERSEORANGAN) (Teuku Hafas Hafizie, 2020)

PERSEPSI AKADEMISI DAN ULAMA TERHADAPPERNYATAAN ISLAMOPHOBIA DALAM KAMPANYE DONALD TRUMP PADA PEMILIHAN PRESIDEN AMERIKA SERIKAT PERIODE 2017-2021 (STUDI KASUS KOTA BANDA ACEH) (SAHLAWATI, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy