//

TINJAUAN PENGGUNAAN AGREGAT BEKAS PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL (VARIASI CAMPURAN 100:0%; 50:50%; 0:100%)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang M Irfan Islami - Personal Name
SubjectASPHALT CONGCRETE - ROAD ENGINEERING
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Teknik
Tahun Terbit 2014

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Kerusakan pada lapisan perkerasan jalan tidak dapat dihindari, sehingga diperlukan pemeliharaan. Pemeliharaan jalan biasanya dilakukan dengan menambah lapisan baru diatas permukaan jalan lama (overlay) yang dapat menyebabkan elevasi muka jalan terus bertambah dan keterbatasan persediaan aspal keras sebagai bahan pengikat. Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara pengerukan lapis permukaan sebelum dilakukan pelapisan baru. Untuk memanfaatkan hasil kerukan yang terbuang setelah pengerukan lapisan permukaan lama tersebut dilakukan dengan metode daur ulang pada material bekas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan suatu penelitian yaitu mengenai karakteristik aspal beton pada campuran panas dengan modifikasi agregat baru dan agregat bekas hasil ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penggunaan agregat baru dan agregat bekas pada lapis aus permukaan AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) dengan menggunakan aspal Retona Blend 55 pada campuran beraspal panas. Suhu pencampuran dilakukan pada 150°C. Variasi persentase kadar campuran agregat baru dan agregat bekas yang diambil yaitu 100: 0%, 50: 50% dan 0: 100% sebagai pembanding. Penelitian ini di awali dengan menentukan nilai pb (persen bitumen) untuk ketiga variasi campuran agregat baru dan bekas yaitu 5,0%; 5,5%; 6,0%; 6,5%; 7,0%. Masing-masing variasi dibuat 3 buah benda uji untuk menentukan nilai KAO (Kadar Aspal Optimum). Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) yang dihasilkan dari variasi 100: 0% yaitu 5,42%, untuk 50: 50% sebesar 5,54% dan 0:100% yaitu 6,68%. Dari nilai KAO yang telah ditentukan, maka akan dibuat 3 buah benda uji lagi untuk menentukan nilai durabilitas. Hasil evaluasi parameter Marshall pada variasi campuran 100: 0% dan 50: 50% tersebut sudah memenuhi spesifikasi yaitu >90%, sedangkan untuk variasi 0: 100% tidak memenuhi spesifikasi karena nilai durabilitas

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL DENGAN VARIASI SUHU PEMADATAN 140OC 150 OC DAN 160 OC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (muksalmina, 2014)

PEMANFAATAN BATU KARANG GUNUNG PULAU WEH UNTUK CAMPURAN BETON ASPAL AC-WC DENGAN VARIASI ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PEN 60/70 (HERMANSYAH, 2018)

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL DENGAN VARIASI SUHU PENCAMPURAN 150OC, 160 OC DAN 170 OC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (Farattannur, 2014)

KAJIAN KETAHANAN LAPISAN ASPAL BETON (AC-WC) MENGGUNAKAN AGREGAT DARI SIMEULUE DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PENETRASI 60/70 (Firdaus, 2017)

TINJAUAN PENGGUNAAN AGREGAT BEKAS PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL (VARIASI CAMPURAN 100:0%; 50:50%; 0:100%) (M Irfan Islami, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy