Keberadaan pria transgender di Aceh merupakan suatu realitas yang tidak bisa ditolak oleh masyarakat dan bukan merupakan haJ yang baru. Pria transgender menghadapi masalah dalam hidupnya, antara lain adanya kebinguogan identitas diri dan lingkungan sosial serta berkaitan dengan kepuasan hidup yang didapat selama menjalani kehidupan sebagai pria transgender. Kepuasan hidup merupakan penilaian secara kognitif mengenai kehidupannya dalam area utama yang dianggap penting berupa hubungan interpersonal, kesehatan, pekerjaan, pendapatan, penghasilan, spiritualitas dan aktivitas diwaktu luang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan hidup pria transgender di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Prosedur daJam pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah empat orang pria transgender. Metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif yaitu melalui teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup pada pria transgender di Banda Aceh berbeda-beda pada keempat pada SI dan SJ memiliki kepausan pada saat bersama teman-teman sesama pria transgender serta mendapat kepuasan hidup dari hasil pekerjaannya menjadi seorang penatarias. Pada S2 dan S4 mendapatkan kepuasan hidup pada saat melakukan hubungan seksual sesama jenis dan menjalani kehidupan sebagai pria transgender. Penelitian ini juga menemukan bahwa keempat subjek memiliki cara yang berbeda dalam memahami kemampuan diri sendiri dan menilai kejadian yang dialami selama keempat subjek menjadi pria transgender. Keywords : Kepuasan Hidup, Pria Transgender.