//
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDUALISME• KOLEKTIVISME DENGAN PEMAAF AN KORBAN PELANGGARAN HAM KONFLIK ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | KHATIJATUSSHALIHAH - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Konflik yang pemah terjadi di Aceh meninggalkan banyak hal yang menarik untuk diteliti, salah satunya yaitu pemaafan korban pelanggaran HAM di masa konflik atas peristiwa yang pemah terjadi. Banyak faktor yang memengaruhi pemaafan individu antara lain religiusitas, jenis kekerasan, dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor budaya individualisme-kolektivisme dengan pemaafan korban pelanggaran HAM konflik Aceh. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara individualisme• kolektivisme dengan pemaafan korban pelanggaran HAM konflik Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel berjumlah 50 korban konflik yang memiliki karakteristik: mengalami pelanggaran HAM (langsung dan tidak langsung) di masa konflik, berusia minimal I5 tahun ketika mengalami pelanggaran HAM, dan tinggal di Kabupaten Aceh Timur dan Kota Langsa saat terjadinya konflik. Metode pengumpulan data menggunakan skala yang diadaptasi dan dimodifikasi dari skala individualisme-kolektivisme Triandis (1996, 1998) dan skala pemaafan McCullough, dkk. (2006). Hasil analisis data menggunakan teknik korelasi Spearman Rank menunjukkan koefisien korelasi antara individualisme dengan pemaafan sebesar -0,166 dengan nilai p=0,248 dan koefisien korelasi antara kolektivisme dengan pemaafan sebesar -0,143 dengan nilai p=0,322. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara individualisme-kolektivisme dengan pemaafan korban pelanggaran HAM konflik Aceh. Kata kunci: Individualisme-Kolektivisme, Pemaafan, Korban Pelanggaran HAM, Konflik Aceh. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan DINAMIKA MEMAAFKAN (FORGIVENESS) PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN PADA MASA KONFLIK (DAERAH OPERASI MILITER) DI ACEH (YUANDINI ARIEFKA, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |