PEMBERIAN EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) MENINGKATKAN KONSENTRASI TESTOSTERON DOMBA WARINGIN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap peningkatan konsentrasi testosteron domba Waringin. Dalam penelitian ini digunakan dua ekor domba Waringin jantan berumur ±4 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan pola latin square 2 x 2 sehingga hewan percobaan akan diberi perlakuan 20 ml aquades per oral sebagai kontrol (P1) dan 20 ml larutan yang mengandung 45 mg/kg bobot badan ekstrak pasak bumi yang diberikan per oral (P2). Perlakuan diberikan selama 6 hari pada pukul 09:00 WIB. Pada bulan ke-1 domba pertama mendapat perlakuan P1 sedangkan domba kedua mendapat perlakuan P2. Sebaliknya, pada bulan ke-2 domba pertama mendapat perlakuan P2 sedangkan domba kedua mendapat perlakuan P1. Koleksi darah untuk pemeriksaan konsentrasi hormon testosteron dilakukan 5 jam setelah pemberian ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack). Analisis konsentrasi testosteron dilakukan menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) yang diukur pada hari 1,3, dan 6. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pola bujur sangkar latin. Rata-rata (±SD) konsentrasi testosteron pada P1 vs P2 pada hari 1; 3; dan 6 masing-masing adalah 7,71±0,79 vs 14,79±18,34; 12,9±7,67 vs 7,22±4,90; dan 6,42±6,22 vs 4,05±2,14 ng/ml (P>0,05). Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak akar pasak bumi tidak menyebabkan peningkatan konsentrasi hormon testosteron pada domba Waringin. Kata kunci: domba Waringin, Eurycoma longifolia Jack, testosteron THE ADMINISTRATION OF PASAK BUMI ROOT EXTRACT (Eurycoma longifolia Jack) ENCHANCES WARINGIN SHEEP TESTOSTERON CONCENTRATION ABSTRACT This study aimed to determine the effect of Eurycoma longifolia Jack root extract on the increase of testosterone concentration in waringin sheep. This study used 2 waringin male sheeps aged ±4 years which were designed by 2x2 latin square pattern, thust the experimental animal werel treated by 20 ml of distilled water as control (P1) and 20 ml of a solution containing 45 mg/kg body weight extract of Eurycoma (P2). The treatment was given orally for 6 consecutive days at 09:00 WIB. In the first month the first sheep received P1 treatment while the second sheep received P2 treatment. In contrast, in the second month the first sheep received P2 treatment while the second sheep received P1 treatment. Blood collection for testosterone concentration examination was carried out 5 hours after the administration of Eurycoma longifolia Jack root extract. Testosterone concentration analysis was performed using the enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) method measured at days 1,3, and 6. The data were analyzed by analysis of variants of the Latin square pattern. The results showed that the average (± SD) testosterone concentration on P1 vs P2 on day 1; 3; and 6 were 7.71 ± 0.79 vs 14.79 ± 18.34; 12.9 ± 7.67 vs. 7.22 ± 4.90; and 6.42 ± 6.22 vs 4.05 ± 2.14 ng/ml (P>0.05), respectively. In conclusion, the administration of pasak bumi root extract did not increase testosterone concentration of Waringin sheep. Keywords: Waringin sheep, Eurycoma longifolia Jack, testosterone