Gurami (Osphronemus goramy) adalah salah satu ikan air tawar asli di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Akan tetapi, budidaya ikan gurami terhambat karena laju pertumbuhan yang sangat lambat dan tingkat mortalitasnya yang tinggi akibat serangan penyakit maupun perubahan lingkungan yang tidak menentu. β-glucan merupakan salah satu jenis prebiotik yang didefinisikan sebagai bahan makanan yang tidak bisa dicerna yang dapat memodulasi pertumbuhan dan merangsang aktivitas mikroba yang baik dalam saluran pencernaan, sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan dan kesehatan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian β-glucan dengan berbagai dosis terhadap peningkatan pertumbuhan dan efisiensi penggunaan pakan pada ikan gurami (Osphronemus goramy). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 pakan kontrol dan 4 pakan uji yang diformulasi mengandung ± 40 % protein (isonitrogenous), ± 10 % lipid, dan energi ±19 MJ/kg pakan (isoenergetic). Pakan kontrol tidak disuplementasi dengan β-glucan, sedangkan 4 pakan uji disuplementasi β-glucan dengan dosis masing-masing 0,10%; 0,20%; 0,50%; dan 0,75%. Pakan diberikan pada ikan gurami dengan berat badan awal ± 4 gr selama 8 minggu. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dan bila ada perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (α=5%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berat badan akhir, pertambahan berat badan (weight gain), nilai Specific Growth Rate (SGR), Protein Efficiency Ratio (PER) dan Food Conversion Ratio (FCR) terbaik dijumpai pada kelompok ikan yang diberikan 0,5% β-glucan dan diikuti oleh kelompok 0,75% dan 0,2% β-glucan, sedangkan pemberian pakan 0,1% β-glucan tidak mempengaruhi pertumbuhan ikan gurami. Dapat disimpulkan bahwa penambahan β-glucan dalam pakan dengan dosis 0,5% dan 0,75% memberikan efek yang positif dalam meningkatkan pertumbuhan dan konversi pakan ikan gurami (Osphronemus goramy) serta peningkatan sintasan hidup. Dari segi ekonomi, penambahan 0,5% β-glucan lebih menguntungkan bila dibandingkan dosis 0,75%.