//

PENGGUNAAN LIMBAH BATUBARA DENGAN SUBSTITUSI PASIR SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON LAPISAN AC-WC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Anjar Septian - Personal Name
SubjectASPHALT CONCRETE-ROAD ENGINEERING
ASPHALT-MATERIAL SCIENCE
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Teknik
Tahun Terbit 2013

Abstrak/Catatan

Perkembangan konstruksi jalan di Indonesia semakin waktu terus meningkat dan sebagian besar merupakan konstruksi lapisan lentur, dimana lapis permukaan jalan menggunakan bahan pengikat aspal. Peningkatan konstruksi jenis ini terus dilakukan, sehingga membutuhkan upaya-upaya dalam meningkatkan struktur perkerasan jalan itu sendiri, maka dicari alternatif-alternatif bahan untuk dicampur dengan aspal maupun agregat. Salah satu alternatif bahan yang dapat dipakai adalah limbah batubara yang belum dimanfaatkan dengan baik dan masih mempunyai nilai guna yang rendah. Limbah batubara dapat digunakan sebagai agregat halus. Guna mengharapkan nilai yang optimal penelitian ini menvariasikan substitusi limbah batubara dengan pasir dengan persentase berat 95% pasir – 5% limbah batubara; 90% pasir – 10% limbah batubara; dan 85% pasir – 15% limbah batubara. Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah. Agregat batu pecah dan pasir diperoleh dari alat pemecah batu (stone crasher) AMP milik PT. Perdana jalan Banda Aceh – Sigli, desa Keumire, kabupaten Aceh Besar. Limbah batubara diambil dari sisa pembakaran pengolahan semen PT. SAI jalan Banda Aceh – Meulaboh, Lhoknga, kabupaten Aceh Besar. Aspal yang digunakan adalah Retona Blend 55. Benda uji yang dibuat terdiri dari tiga variasi. Total benda uji yang dibuat berjumlah 63 benda uji yang teridiri dari 45 benda uji untuk stabilitas dan 18 benda uji untuk durabilitas. Spesifikasi yang digunakan mengikuti standar Spesifikasi Umum Bina Marga edisi Desember (2010) dengan menggunakan metode Marshall. Kadar aspal optimum (KAO) untuk masing-masing variasi campuran berturut-turut adalah 5,5%, 6,25%, dan 6,25%. Nilai stabilitas beton aspal untuk masing-masing variasi campuran dengan substitusi pasir dan limbah batubara (95%-5%); (90%-10%); dan (85%-15%) pada perendaman 30 menit sebesar 1329,1 kg; 1531,78 kg; dan 1565,45 kg, dan pada perendaman 24 jam sebesar 1309,46 kg, 1456,03 kg, dan 1481,28 kg. Nilai durabilitas beton aspal untuk masing-masing variasi campuran dengan substitusi pasir dan limbah batubara pada penelitian ini sebesar 98,52%; 95,05%; dan 94,62%.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC DENGAN RETONA BLEND 55 DITAMBAH ZAT ADITIF DAN LIMBAH BARUBARA SEBAGAI AGREGAT HALUS (Robby Fineldo Saragih, 2013)

PENGGUNAAN LIMBAH BATUBARA DENGAN SUBSTITUSI PASIR SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON LAPISAN AC-WC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (Anjar Septian, 2013)

PENGGUNAAN LIMBAH BATUBARA SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON AC-WC DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGIKAT RETONA BLEND 55 (rizki setia, 2013)

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK HDPE 4% TERHADAP KARAKTERISTIK ASPAL PORUS DENGAN SUBTITUSI ABU BATUBARA SEBAGAI FILLER (HENDRA SETIAWAN, 2020)

KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL DENGANRN PENAMBAHAN ADITIF ANTI PENGELUPASAN MENGGUNAKAN RNAGREGAT HALUS BATU PECAH DAN PASIR ALAM (Reza Rezki, 2015)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy