Intrusi air laut merupakan proses menyusupnya air laut ke dalam akuifer air tanah. Studi pemantauan intrusi air laut dan kualitas air tanah di wilayah pesisir perlu dilakukan secara teratur untuk mencegah bencana alam dan masalah krisis air bersih di masa depan. Pada penelitian ini, metode interpolasi yang berbeda pada Sistem Informasi Geografis (SIG) dianalisa dan dibandingkan untuk mengestimasi distribusi spasial intrusi air laut di wilayah pesisir Kota Banda Aceh. Salinitas, DHL, dan TDS air tanah dianalisa untuk mengetahui pencemaran intrusi air laut ke dalam akuifer air tanah. Empat metode interpolasi yakni Empirical Bayesian Kriging (EBK), Global Polynomial Interpolation (GPI), Inverse Distance Weighting (IDW), dan Local Polynomial Interpolation (LPI) digunakan untuk menghasilkan distribusi spasial intrusi air laut. Validasi silang digunakan untuk menghitung akurasi metode interpolasi yakni dengan menghitung Root Mean Square Error (RMSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa IDW merupakan metode terbaik dengan nilai RMSE terkecil untuk interpolasi distribusi spasial DHL dan TDS (masing-masing sebesar 459,79 μS/cm dan 240,99 mg/l), sedangkan EBK merupakan metode terbaik dengan nilai RMSE terkecil untuk interpolasi salinitas air tanah (0,62 ‰). Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, interpolasi, intrusi air laut, salinitas, distribusi spasial