Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat rawan terhadap bencana gempa bumi dan bencana ini mengakibatkan kehancuran dan kerusakan di berbagai bidang khususnya perumahan. Pemulihan kondisi korban bencana dilakukan melalui kegiatan tanggap darurat bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi. Setiap rekonstruksi perumahan pasca bencana memerlukan Project Life Cycle (PLC) untuk mengetahui ketidakpastian waktu pada rekonstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prediksi waktu rekonstruksi berdasarkan variabel yang mempengaruhinya digambarkan dengan PLC. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode studi kepustakaan. Sumber data pada penelitian ini yaitu data primer yang berasal dari undang-undang dan buku acuan penelitian dan divalidasi dengan wawancara dan data sekunder yaitu data yang berasal dari literatur pendukung penelitian. Teknik pengolahan yaitu metode analisis isi (Content Analysis) yang mengacu pada model Miles dan Huberman. Penelitian dilakukan terhadap kejadian bencana gempa yang signifikan dan merusak terutama perumahan masyarakat sehingga dilakukan rekonstruksi di Provinsi Aceh sejak tahun 2004 sampai 2020. Waktu Rekonstruksi perumahan pasca bencana gempa bumi memiliki durasi yang dipengaruhi oleh tingkat bencana dan variabel yang mempengaruhi yaitu variabel kesuksesan dan kegagalan. Variabel mempengaruhi paling dominan pada rekonstruksi perumahan di Provinsi Aceh yaitu Partisipasi masyarakat, desain dan transparansi. Secara umum permodelan kurva PLC dapat menjelaskan waktu yang telah direncanakan untuk setiap fase dalam proses rekonstruksi dan menjelaskan juga waktu yang dibutuhkan berdasarkan variabel yang mempengaruhinya. Kurva PLC terdiri atas data waktu dan progres kegiatan dimana semakin sedikit variabel penghambat yang terjadi maka semakin tinggi progres kegiatan rekonstruksi yang direncanakan dan proses rekonstruksi akan selesai tepat waktu, begitu juga sebaliknya. Kata Kunci : Provinsi Aceh, Bencana Gempa Bumi, Waktu, Perumahan, Rekonstruksi, Pasca Bencana, PLC.