Alternatif konstruksi bangunan selain rumah beton yang memiliki struktur rangka bangunan lebih ringan adalah bangunan dengan tipikal rumah kayu yang masih digunakan di Aceh saat ini. Aceh merupakan daerah yang berpotensi gempa, termasuk daerah Kabupaten Aceh Utara. Kondisi ini menjadikan bangunan rumah agar dapat bertahan terhadap risiko kegempaan. Salah satu langkah awal adalah melakukan analisis kerentanan bangunan khususnya pada rumah tipe kayu. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat ketahanan struktur bangunan rumah kayu W1 dan rumah panggung dengan metode IDA (Incremental Dynamic Analysis). IDA merupakan metode analisis untuk mempelajari keseluruhan gempa dengan intensitas yang berbeda hingga mengalami keruntuhan dan digambarkan dengan kurva kerapuhan (fragility curve). Penelitian ini dilakukan dengan survei di lapangan kemudian dilakukan pemodelan gempa di Pidie Jaya dan mengambil 2 rekaman gempa yaitu gempa Kobe dan Chi-Chi, serta menggunakan software SAP2000 pada pemodelan struktur. Analisis ini menghasilkan kurva IDA dengan tingkat kerusakan berdasarkan HAZUS 2.1 yaitu slight, moderate, extensive, dan complete damage serta diambil batas kerusakan dari penelitian Kim dan Shinozuka (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai displacement yang dihasilkan pada pemodelan kurva IDA memiliki nilai displacement yang besar pada arah x dibandingkan arah y sehingga gempa arah x lebih besar pengaruhnya pada bangunan rumah kayu. Sedangkan probabilitas kerusakan gempa hasil kurva kerapuhan dari pemodelan gempa Pidie Jaya dengan PGA sebesar 0,12961 g pada arah x mengalami kerusakan slight damage sebesar 9% dan 6% pada rumah kayu W1 dan rumah panggung kayu, sehingga dari kedua rumah tersebut, rumah kayu W1 lebih rentan terhadap gempa dibandingkan rumah panggung. Kata Kunci : Rumah Tipe Kayu , Incremental Dynamic Analysis, Kurva IDA, Batas Kerusakan, Kurva kerapuhan.