//

PRARANCANGAN PABRIK TANNIN DARI BIJI PINANG DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 15.000 TON/TAHUN

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ikmalul Rahmi Oktia - Personal Name
SubjectCHEMICAL PLANTS
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Teknik
Tahun Terbit 2014

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Prarancangan pabrik tannin dengan menggunakan biji pinang sebagai bahan baku. Proses produksi secara keseluruhan menggunakan proses ekstraksi. Bahan-bahan baku dicampur di dalam ekstraktor kemudian dipisahkan di dalam evaporator dengan kondisi operasi adalah 85 oC dan tekanan 1 atm. Tanin yang dihasilkan berupa serbuk dengan ukuran 200 mesh. Kebutuhan bahan baku pabrik tannin ini adalah 15.000 ton pertahun dengan hari kerja 330 hari pertahun. Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan menggunakan metode struktur organisasi garis dan staf. Kebutuhan tenaga kerja untuk menjalankan perusahaan ini berjumlah 150 orang. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Desa Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia, dengan luas tanah 16.260 m2. Sumber air untuk pabrik tannin ini berasal dari Sungai Krueng Peusangan. Ekstraksi adalah mencabut atau mengeluarkan sesuatu zat dari campuran zat dengan jalan penambahan bahan ekstraksi tepat pada waktunya. Hanya zat yang akan di ekstrak yang dapat larut dalam bahan ekstraksi. Zat yang lain dalam campuran, praktis boleh dikatakan tak dapat larut di dalamnya. Proses ekstraksi tannin dari biji pinang juga telah dilakukan oleh Tampubolon, dengan menggunakan pelarut air dan etanol 96%. Data yang diperoleh untuk pelarut etanol 96% diperoleh kadar tannin 26,6% dengan suhu divariasikan dari 40,50, dan 60oC dan waktu yang diperlukan juga divariasikan. Sedangkan untuk pelarut air tannin yang dihasilkan relatif mudah berjamur karena adanya kandungan air yang cukup tinggi dalam produk. Ukuran buah pinang mempengaruhi kadar tannin buah pinang, makin besar buah pinang makin tinggi kadar ekstrak dan tannin. Hasil analisa ekonomi yang yang diperoleh adalah sebagai berikut : a. Fixed Capital Investment = Rp. 144.433.953.291 b. Working Capital Investment = Rp 25.488.344.698 c. Total Capital Investment = Rp. 169.922.297.989 d. Total Biaya Produksi = Rp. 209.337.536.942 e. Hasil Penjualan = Rp 296.842.867.200 f. Laba Bersih = Rp. 65.628.997.694 g. Internal Rate of Return (IRR) = 40,32 % Berdasarkan studi kelayakan teknis dan ekonomis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik tannin ini layak untuk dilanjutkan ke tahap rancangan. ABSTRAK Prarancangan pabrik tannin dengan menggunakan biji pinang sebagai bahan baku. Proses produksi secara keseluruhan menggunakan proses ekstraksi. Bahan-bahan baku dicampur di dalam ekstraktor kemudian dipisahkan di dalam evaporator dengan kondisi operasi adalah 85 oC dan tekanan 1 atm. Tanin yang dihasilkan berupa serbuk dengan ukuran 200 mesh. Kebutuhan bahan baku pabrik tannin ini adalah 15.000 ton pertahun dengan hari kerja 330 hari pertahun. Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan menggunakan metode struktur organisasi garis dan staf. Kebutuhan tenaga kerja untuk menjalankan perusahaan ini berjumlah 150 orang. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Desa Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia, dengan luas tanah 16.260 m2. Sumber air untuk pabrik tannin ini berasal dari Sungai Krueng Peusangan. Ekstraksi adalah mencabut atau mengeluarkan sesuatu zat dari campuran zat dengan jalan penambahan bahan ekstraksi tepat pada waktunya. Hanya zat yang akan di ekstrak yang dapat larut dalam bahan ekstraksi. Zat yang lain dalam campuran, praktis boleh dikatakan tak dapat larut di dalamnya. Proses ekstraksi tannin dari biji pinang juga telah dilakukan oleh Tampubolon, dengan menggunakan pelarut air dan etanol 96%. Data yang diperoleh untuk pelarut etanol 96% diperoleh kadar tannin 26,6% dengan suhu divariasikan dari 40,50, dan 60oC dan waktu yang diperlukan juga divariasikan. Sedangkan untuk pelarut air tannin yang dihasilkan relatif mudah berjamur karena adanya kandungan air yang cukup tinggi dalam produk. Ukuran buah pinang mempengaruhi kadar tannin buah pinang, makin besar buah pinang makin tinggi kadar ekstrak dan tannin. Hasil analisa ekonomi yang yang diperoleh adalah sebagai berikut : a. Fixed Capital Investment = Rp. 144.433.953.291 b. Working Capital Investment = Rp 25.488.344.698 c. Total Capital Investment = Rp. 169.922.297.989 d. Total Biaya Produksi = Rp. 209.337.536.942 e. Hasil Penjualan = Rp 296.842.867.200 f. Laba Bersih = Rp. 65.628.997.694 g. Internal Rate of Return (IRR) = 40,32 % Berdasarkan studi kelayakan teknis dan ekonomis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik tannin ini layak untuk dilanjutkan ke tahap rancangan.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PRARANCANGAN PABRIK TANNIN DARI BIJI PINANG DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 15.000 TON/TAHUN (Ikmalul Rahmi Oktia, 2014)

PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI NIRA AREN DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 25.000 TON/TAHUN (Muhammad Rizal, 2015)

PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI NIRA AREN DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 25.000 TON/TAHUN (Yusril Fuad, 2015)

PRARANCANGAN PABRIK LEMAK COKLAT DARI BIJI COKLAT DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN (Marhamah Tarmizi, 2013)

PRARANCANGAN PABRIK LEMAK COKLAT DARI BIJI COKLAT DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN (Luthfiana, 2013)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy