Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue berpengaruh dalam pengembangan pariwisata dan pertumbuhan perekonomian Kota Banda Aceh maupun Kota Sabang. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan berdampak pada meningkatnya pengguna sarana transportasi penyeberangan. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan penumpang semakin meningkat dan menyebabkan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue tidak mampu lagi menampung para penumpang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pertumbuhan penumpang, barang, kendaraaan dan petambahan unit kapal yang lebih besar untuk melayani penumpang maka perlu dilakukan pengembangan pada Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh. Perencanaan pada pelabuhan ini meliputi pemecah gelombang, struktur dermaga dan fasilitas-fasilitas pendukung agar mampu melayani kapal Roll On Roll Off berkapasitas 2000 GRT. Kebutuhan data dalam perencanaan ini adalah data angin, data pasang surut, data arus, peta topografi dan peta batimetri. Analisis kekuatan struktur dermaga menggunakan software SAP 2000. Dermaga direncanakan dengan kosntruksi dermaga tipe deck on pile dengan panjang 7 m dan lebar 16 m dengan panjang trestel 20 m dan lebar 7 m. Dermaga ini dilengkapi Movable Bridge dengan panjang 18,5 m dan lebar 8 m. Konstruksi dermaga direncanakan dengan beton K350. Fender yang dipilih untuk dermaga ini adalah fender tipe SVF 500 H. Bollard yang direncanakan adalah bollard dengan berat 50 ton. Fender dan bollard dipasang pada Dolphin. Pondasi yang dipakai adalah pondasi tiang pancang agar mampu menahan beban konstruksi dermaga dengan diameter 0,914 m ketebalan 12 mm dan 0,836 m ketebalan 12 mm untuk Dolphin. Pada perencanaan ini juga didesain konstruksi pemecah gelombang sepanjang 677,32 m untuk melindungi kolam pelabuhan terhadap gelombang. Material dari konstruksi ini adalah rubble mound dengan ukuran butiran untuk lapis luar 1000 kg, lapis kedua 100 kg, dan lapis inti 5 kg untuk sisi lengan. Sedangkan untuk kepala pemecah gelombang, ukuran batunya adalah 2600 kg, 250 kg, 13 kg untuk lapis luar, kedua, dan inti secara berturut-turut. The Ulee Lheue Ferry Port influences tourism development and the economic growth of Banda Aceh City and Sabang City. The economic growth will have an impact on the increasing crossing transportation users. Annually, passenger growth has increased and caused the Ulee Lheue Ferry Port to be unable to accommodate passengers. Therefore, to anticipate the growth of passengers, goods, vehicles and the addition of larger ship units to serve passengers, it is necessary to develop the Banda Aceh Ulee Lheue Ferry Port. Planning at this port includes a breakwater, jetty structure and supporting facilities to be able to serve 2000 GRT Roll On Roll Off vessels. Data requirements in this plan are wind data, tidal data, current data, topographic maps and bathymetry maps. Structural strength analysis is done by using SAP2000 software. This planning is expected to be a reference for port planning on a larger scale. Breakwater is planned along 677.32 m to protect the harbor pool against waves. The pier is planned with deck on pile type dock construction with a length of 7 m and width 16 m with trestel length 20 m and width 7 m. This pier is equipped with Movable Bridge with a length of 18.5 m and a width of 8 m. Dock construction is planned with K350 concrete. Fenders selected for this pier are SVF 500 H. The planned Bollard is a 50 ton weight bollard. Fenders and bollards are installed on Dolphin. The foundation used is the pile foundation to withstand the pier construction loads with a diameter of 0.914 m, thickness of 12 mm and a diameter of 0.836 m and thickness of 12 mm for Dolphin. In this planning, it was also designed the construction of a breakwater along 677.32 m to protect the port pool against waves. The material of this construction is rubble mound with grain size for 1000 kg outer layer, 100 kg second layer, and 5 kg core layer for arm side. As for the breakwater head, the stone size is 2600 kg, 250 kg, 13 kg for the outer, second, and core layers respectively.