Ultra-High Performance Concrete (UHPC) adalah material konstruksi baru yang menunjukkan peningkatan sifat mekanik dan daya tahan pada beton. Fly ash adalah produk limbah dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang memiliki potensi untuk menggantikan semen karena dikenal sebagai bahan pozzolan. Penambahan bijih besi sebagai pengisi dapat meningkatkan kemampuan UHPC untuk bekerja dengan mengisi celah di antara partikel-partikel karena ukuran partikel yang lebih halus. Serat polypropylene yang ditambahkan ke UHPC dapat mengatasi keterbatasan yang dihasilkan dari kekuatan tarik dan keuletan yang rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sifat mekanik UHPC dengan target kuat tekan pada usia 28 hari menjadi lebih dari 130 MPa. Fly ash, bijih besi dan polypropylene digunakan sebagai bahan tambah pada penelitian ini. Persentase fly ash, polypropylene dan bijih besi yang digunakan masing-masing sebesar 15%, 0,2% dan 6%. Faktor Air Semen yang digunakan 0,2 dengan penambahan superplasticizer 1,5%. Benda uji silinder yang digunakan berukuran 10 cm × 20 cm dengan jumlah 27 benda uji. Hasil penelitian menunjukan, kuat tekan beton tanpa penambahan fly ash dan polypropylene pada umur 7, 28, dan 56 hari sebesar 92,44 MPa, 125,53 MPa, dan 130,42 MPa. Kuat tekan beton dengan penambahan 15% fly ash sebesar 94,42 MPa, 128,86 MPa, dan 133,37 MPa. Kuat tekan beton dengan penambahan 15% fly ash dan 0,2% polypropylene sebesar 97,28 MPa, 133,02 MPa, dan 137,12 MPa. Klasifikasi mutu pekerjaan dinilai baik. Analisa varian menunjukan F0 hitung umur beton > F0 tabel sehingga umur beton mempengaruhi kekuatan mekanis beton.