//

INVERSI 2D DATA DETERMINAN MAGNETOTELURIK (Studi Kasus pada Lintasan Sesar Sumatera, Segmen Aceh) INVERSI 2D DATA DETERMINAN MAGNETOTELURIK (Studi Kasus pada Lintasan Sesar Sumatera, Segmen Aceh) INVERSI 2D DATA DETERMINAN MAGNETOTELURIK (Studi Kasus pada Lintasan Sesar Sumatera, Segmen Aceh) INVERSI 2D DATA DETERMINAN MAGNETOTELURIK (Studi Kasus pada Lintasan Sesar Sumatera, Segmen Aceh) INVERSI 2D DATA DETERMINAN MAGNETOTELURIK (Studi Kasus pada Lintasan Sesar Sumatera, Segmen Aceh) Inversi 2D Data Determinan Magnetotelurik (Studi Kasus pada Lintasan Sesar Sumatera Segmen Aceh)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Dedy Anshar RG - Personal Name
SubjectGEOLOGY-PHYSICS
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahua
Tahun Terbit 2013

Abstrak/Catatan

Telah dilakukan penelitian tentang permodelan inversi 2D data determinan magnetotellurik yang melintasi Sesar Sumatera Segmen Aceh dan Segmen Seulimeum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model resistivitas yang dihasilkan dari inversi 2D data Determinan tanpa harus menentukan arah strike. Penelitian menggunakan alat Magnetotellurik (MTU-5A Phoenix Geophysics,. Canada), Pengukuran ini dilakukan di dua lintasan utama yaitu Line C dan Line D yang memotong Sesar Sumatera Segmen Aceh dengan jarak antara stasiun pengukuran bervariasi. Lintasan 1 berawal dari Kabupaten Aceh Jaya dan berakhir di Kabupaten Pidie. Sedangkan, lintasan 2 berawal dari Kabupaten Aceh Jaya dan berakhir di Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh. Pada saat melakukan pengukuran data dilapangan sulit untuk menentukan arah strike yang sebenarnya maka solusi yang diambil yaitu dengan memakai data Determinan.. Pengolahan data dan pemodelan data dilakukan dengan software MT2DInvMatlab. Berdasarkan Hasil inversi 2D data Determinan yang telah dilakukan berupa perbandingan nilai resistivitas dan konduktif dibawah permukaan bumi. Nilai Resistivitas yang paling besar yang terdapat pada lintasan C yaitu terdapat pada titik C2 dengan kedalaman 0 – 2500 m dengan nilai berkisar 100 – 500 ohm.m. Nilai Resistivitas yang paling besar yang terdapat pada lintasan D yaitu D4 dengan kedalaman 300 – 3500 m dengan nilai 500 – 3000 ohm.m. Berdasarkan nilai resistivitas yang didapat dari hasil pemodelan untuk Line C patahan terdapat antara titik C3 dan C4 dan untuk Line D patahan terdapat antara titik D4 dan D5. Karena daerah ini merupakan area yang konduktif, menurut peta geologi merupakan daerah penyebaran batu gamping, batu pasir, konglomeret dan batu lumpur. Kata kunci : Magnetotellurik, Determinan, Patahan Sumatera, Inversi 2D

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS DIMENSIONALITAS DATA MAGNETOTELURIK PADA JALUR SESAR SUMATERA SEGMEN ACEH (Khumaidi, 2013)

PERBANDINGAN MODEL RESISTIVITAS YANG DIHASILKAN DARI INVERSI 2D DATA MT MODE TE, MODE TM DAN MODE TE+TM (STUDI KASUS PADA SESAR SUMATERA SEGMEN ACEH) (Masykur Rizal, 2013)

IDENTIFIKASI STRUKTUR SESAR SUMATERA MENGGUNAKAN GEOMAGNMETIK DI KAWASAN ACEH BESAR (CINDY YORA NABILA, 2019)

INTERPRETASI 2D DATA MAGNETOTELLURIK BERDASARKAN MODEL INVERSI 1D (AZMI TAUFIQURRAHMAN, 2018)

IDENTIFIKASI SESAR BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH PANAS BUMI JABOI, SABANG MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER (SUCI SUKMA BAKHTAR, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy