Bangunan gedung negara yang telah selesai masa Final Hand Over (FHO) selama 360 Hari kalender sejak Provisional Hand Over (PHO) tidak terlepas dari biaya operasional dan pemeliharaan/perawatan. Namun meningkatnya pembangunan gedung umumnya tidak disertai dengan perencanaan biaya operasional dan pemeliharaan yang baik. Tujuan dari perencanaan ini adalah mengetahui berapa biaya operasional dan pemeliharaan/perawatan bangunan Gedung A FMIPA Universitas Syiah Kuala yang mana perencanaan ini diharapkan dapat menjadi acuan sebagai salah satu cara untuk mengestimasi biaya operasional dan pemeliharaan/perawatan bangunan Gedung A FMIPA Universitas Syiah Kuala. Jenis data yang digunakan dalam perencanaan ini adalah data sekunder berupa RAB dan gambar As Built Drawing Gedung A FMIPA Unsyiah, harga satuan upah dan bahan/material dan tabel faktor tingkat inflasi Kota Banda Aceh serta AHSP 2016 dengan metode pengelompokkan komponen serta perhitungan dalam bentuk tabel. Hasil yang diperoleh dari perencanaan ini adalah biaya operasional yang akan dikeluarkan pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 252.022.423 dengan tingkat inflasi pada tahun 2019 sebesar 3,755% dengan harga awal perencanaan sebesar Rp 242.902.526. biaya pemeliharaanyang akan dikeluarkan setelah PHO pada tahun 2020 adalah biaya pemeliharaan jangka pendek sebesar Rp 6.428.309/bulan, biaya pemeliharaan jangka menengah sebesar Rp 79.735.899/tahun dan biaya pemeliharaan jangka panjang pada tahun 2024 sebesar Rp 585.460.628/5 tahun dengan biaya pemeliharaan per-m2 sebesar Rp 161.878 dan perkalian luasan gedung dengan biaya per-m2 didapatkan sebesar Rp 885.809.218. Perencanaan biaya pemeliharaan menggunakan 2% dari HSBGN dikalikan dengan luas bangunan lebih efisien dari pada perhitungan detail, namun tidak seakurat perencanaan secara perhitungan detail.