ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan transportasi Kota Banda Aceh dalam sudut pandang supir labi-labi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dimana yang menjadi informan diperoleh dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Kontruksi Sosial. Teori ini menekankan pada proses eksternalisasi (pengetahuan), objektivasi (persepsi), dan internalisasi (tindakan) yang dikemukakan oleh Petter L. Berger dan Thomas Luckman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada moment eksternalisasi pengetahuan yang didapatkan oleh supir labi-labi mengenai pemahaman atau pengetahuan dasar tentang implementasi kebijakan pemerintah sangatlah minim. Pengetahuan yang dimiliki oleh supir labi-labi terkait implementasi kebijakan transportasi akan mempengaruhi proses objektivasi dan internalisasi supir labi-labi. Dalam pemahaman kontruksi sosial, persepsi dilihat sebagai suatu hasil dari objektivasi diri manusia yang melibatkan faktor-faktor yang bersifat subjektif di dalam dirinya. Proses internalisasi lebih merupakan penyerapan kembali dunia objektif ke dalam kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif individu dipengaruhi oleh struktur dunia sosial. Pada tahap ini supir labi-labi sebagai individu subyektif berusaha mengkonstruksikan diri dalam realitas obyektif. Supir labi-labi berusaha menerima implementasi kebijakan transportasi sebagai hasil dari konstruksi realitas sosial. Supir labi-labi memaknai implementasi kebijakan transportasi sebagai fenomena sosial yang di dalamnya terdapat aturan-aturan sosial yang bersifat memaksa secara dialektis dan tujuannya adalah untuk memelihara (maintain) struktur sosial yang sudah berlaku. Kata Kunci : Kebijakan Transportasi, Transkoetaradja, Realitas Sosial, dan Supir labi-labi.