M. Odit Werdana. 1505105010085. Kajian Pemanfaatan Limbah Kertas Percetakkan untuk Pembuatan Bokasi. Di bawah bimbingan Irfan sebagai pembimbig utama dan Ismail Sulaiman sebagai pembimbing anggota. RINGKASAN Bokasi merupakan pupuk organik yang terbuat dari campuran bahan organik melaui proses fermentasi dengan menambahkan effective microorganisme (EM) atau mikroorganisme lokal (MOL) sebagai pengaktif proses fermentasi. Bahan baku yang digunakan biasanya berupa: kotoran hewan, abu sekam, dedak dan serbuk gergaji. Namun umumnya pembuatan bokasi juga menambahkan limbah pertanian atau limbah dapur sekitar masyarakat. Salah satu limbah yang belum dimanfaatkan yaitu limbah kertas. Pada penelitian ini limbah kertas yang digunakan diperoleh dari percetakan Universitas Syiah Kuala dalam bentuk cacahan atau yang sudah dihancurkan. Limbah kertas merupakan limbah organik sehingga diduga dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran proporsi limbah kertas yang dapat ditambahkan dalam campuran bahan baku bokasi dan lama fermentasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan bokasi yang baik. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah lama fermentai (L) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: L1 = 0 hari, L2 = 10 hari, dan L3 = 15 hari. Faktor kedua adalah proporsi limbah kertas (K) terdiri dari 4 taraf yaitu: K1 = 15%, K2 = 25%, K3 = 35%, dan K4 = 45%.. Setiap perlakuan diulang sebanyak dua kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Analisis yang dilakukan terhadap bokasi yang dihasilkan meliputi: kadar air, total mikroorganisme, temperatur, pH, unsur C, unsur N, rasio C/N, organoleptik (tekstur, aroma, warna) dan uji pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi limbah kertas (K) berpengaruh sangat nyata terhadap temperatur, nilai karbon (C), nilai nitrogen (N), tekstur, aroma, warna, uji pertumbuhan tanaman, dan berpengaruh nyata terhadap kadar air bokasi. Limbah kertas memberikan efek positif terhadap pertumbuhan tanaman. Lama fermentasi (L) berpengaruh sangat nyata pada temperatur, pH, nilai karbon (C), nilai nitrogen (N), rasin C/N, tekstur, aroma, warna, uji pertumbuhan tanaman, dan berpengaruh nyata terhadap total mikroorganisme bokasi. Semakin lama fementasi semakin baik mutu bokasi yang yang dihasilkan. Interaksi antara kedua perlakuan (LK) bepengaruh sangat nyata terhadap nilai karbon (C), nilai nitrogen (N), uji organoleptik (warna), dan berpengaruh nyata terhadap mikroorganisme, temperatur, pH, uji pertumbuhan tanaman. Berdasarkan uji pertumbuhan tanaman perlakuan terbaik diperoleh pada taraf perlakuan L2K3 (lama fermentasi 10 hari dan 35% proporsi limbah kertas), L3K2 (lama fermentasi 15 hari dan 25% proporsi limbah kertas) dan L3K3 (lama fermentasi 15 hari 35% dan proporsi limbah kertas), selanjutnya pada unsur mutu lainnya pada ketiga interaksi tersebut, maka bokasi L3K3 lebih baik dalam hal temperatur, C, N, C/N, tekstur dan warna.