ABSTRAK Remaja merupakan salah satu pengguna media sosial terbanyak dibandingkan usia lain, yang memiliki tujuan utama yaitu berkomunikasi. Self-disclosure merupakan bentuk komunikasi dari keterbukaan diri terhadap informasi atau pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain melalui postingan atau status di media sosial. Status yang dibuat atau dibagikan di berbagai jenis media sosial akan menampilkan sisi diri remaja yang dapat mempengaruhi penilaian orang lain atau yang disebut dengan self-esteem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dengan self-disclosure pada remaja pengguna media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik multistage cluster sampling dan disproportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 342 remaja yang berusia 16-18 tahun. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur Self-Competence Scale Revised (SLCS-R) dan Revised Self-disclosure Scale (RSDS). Data penelitian dianalisis menggunakan korelasi Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self-esteem dengan self-disclosure pada remaja pengguna media sosial dengan nilai (r= -0,150 dan p =0,005). Hal ini diartikan bahwa semakin tinggi self-esteem maka semakin rendah self-disclosure, sebaliknya semakin rendah self-esteem maka semakin tinggi self-disclosure. Hasil penelitian lainnya menunjukkan besaran skor determinasi variabel self-disclosure terhadap self-esteem sebesar 23% dan hasil kategorisasi menunjukkan bahwa self-esteem dan self-disclosure pada remaja sama-sama berada pada kategori sedang Kata kunci: Remaja, Media Sosial, Self-esteem, Self-disclosure ABSTRACT Adolecents are one of the most social media users compared to other ages, whose main purpose is to communicate. Self-disclosure is a form of communication of self-disclosure of information or messages to be conveyed to others through posting or status on social media. Status created or shared on various types of social media will show a side of a teenager who can affect the judgement of others or is called self-esteem. This study aims to determine the relationship between self-esteem and self-disclosure in adolescent social media users. This study uses a quantitative approach through multistage cluster sampling techniques and disproportionate stratified random sampling with a total sample of 342 adolescents aged 16-18 years. The data collection in this study uses a measure of Self-Competence Scale Revised (SLCS-R) and Revised Self-disclosure Scale (RSDS). The research data were analyzed using Pearson correlation. The results of analysis showed that there was a negative relationship between self-esteem and self-disclosure in adolescent users of social media with a value (r = -0,150 and p = 0.005) This means that the higher the self-esteem, the lower the self-disclosure, otherwise the lower the self-esteem, the higher the self-disclosure. The results of other studies indicate the magnitude of the score of the determination of the variable self-esteem against self-disclosure of 23% and categorization results indicate that self-esteem and self-disclosure in adolecents are both in the moderate category. Keywords : Adolescent, Social Media, Self-esteem, Self-disclosure