Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trend dan proyeksi ekspor dan impor biji kakao di Indonesia serta menganalisis dampak kebijakan tarif/bea terhadap pasar biji kakao di Indonesia yang ditinjau dari sisi ekspor, impor, produksi, permintaan dan harga biji kakao di dalam negeri. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data sekunder dari tahun 2005-2018. Peneliti menggunakan analisis trend, deskriptif dan kuantitatif dengan analisis simultan menggunakan metode 2 SLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor biji kakao di Indonesia mengalami trend penurunan dengan proyeksi pada tahun 2028 mencapai -412.339,8 ton, sementara impor biji kakao menunjukkan trend peningkatan dengan proyeksi pada tahun 2028 mencapai 280.591 ton. Ekspor biji kakao dipengaruhi secara positif oleh produksi, nilai tukar dan lag ekspor biji kakao sedangkan harga biji kakao di dalam negeri dan tarif ekspor berhubungan negatif. Impor biji kakao dipengaruhi secara positif oleh harga biji kakao di dalam negeri dan lag impor biji kakao sedangkan harga biji kakao internasional, tarif impor dan nilai tukar berpengaruh secara negatif. Produksi biji kakao memiliki hubungan positif dengan luas lahan, harga biji kakao internasional dan lag produksi biji kakao sedangkan harga biji kakao di dalam negeri memiliki hubungan negatif. Permintaan biji kakao di dalam negeri berhubungan positif dengan harga biji kakao di dalam negeri dan industri pengolahan kakao. Harga biji kakao di dalam negeri memiliki hubungan positif dengan permintaan, harga biji kakao internasional dan lag harga biji kakao di dalam negeri sedangkan produksi biji kakao memiliki hubungan negatif terhadap harga biji kakao di dalam negeri.