Produksi beras yang terus meningkat setiap tahunnya namun Indonesia tetap melakukan impor beras yang berkaitan langsung dengan penggunaan cadangan devisa. Volume impor beras yang besar disebabkan karena jumlah produksi beras yang sedikit dan begitu pula sebaliknya, apabila volume impor beras hanya sedikit berarti jumlah produksi beras yang dihasilkan banyak. Ini menunjukkan terdapat peluang bahwa produksi beras di Indonesia memiliki hubungan jangka panjang terhadap kegiatan impor beras. Volume impor yang terlalu besar akan menyebabkan cadangan devisa semakin berkurang serta menyebabkan kemampuan untuk mengimpor bahan baku maupun barang modal yang dibutuhkan pembangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kointegrasi antara produksi beras dan cadangan devisa dengan impor beras di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kointegrasi antara produksi dan impor beras sedangkan pada cadangan devisa dan impor beras tidak terjadi kointegrasi yang artinya variable tersebut tidak memiliki hubungan keseimbangan jangka panjang.