Rizki Alif Maulana. 1405105010023. Analisis Kelayakan Usaha Penyulingan Minyak Nilam Studi Kasus: Koperasi Industri Nilam Aceh Jaya (KINA JAYA) di bawah bimbingan Yusriana sebagai ketua dan Ryan Moulana sebagai anggota. RINGKASAN Minyak nilam Indonesia tersebar di beberapa provinsi meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur. Salah satu industri penyulingan minyak nilam Aceh yang sudah melakukan ekspor hingga keluar negeri adalah Koperasi Industri Nilam Aceh Jaya (KINA JAYA). Pemasaran minyak nilam KINA JAYA dilakukan ke perusahaan lokal yaitu PT. General Aromatic yang berada di Banda Aceh. Pemasaran minyak nilam KINA JAYA juga dilakukan ke Eropa, yaitu PT Botanicus yang berada di Republik Ceko dan PT. Payan Betrans dari Perancis. Penelitian kelayakan usaha penyulingan minyak nilam KINA JAYA bertujuan untuk mengetahui usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek pasar, analisis Trend Linear dengan metode Least Square pada tahun 2024 persamaan linearnya adalah Y = 17.280 + 378,6 X dengan perkiraan permintaan minyak nilam 23.716 kg. Analisis strategi pemasaran menunjukkan selisih nilai faktor peluang dan ancaman pada matriks External Factor Strategy (EFAS) adalah 0,25. Selisih nilai faktor kekuatan dan kelemahan matriks Internal Factor Strategy (IFAS) adalah 0,20. Hasil diagram Strenght-Weakness-Oppurtunity-Threat (SWOT) menunjukkan posisi perusahaan berada di kwadran Stability sehingga perusahaan memiliki posisi mempertahankan keadaan perusahaan dengan memanfaatkan peluang dan memperbaiki kelemahan. Berdasarkan pengolahan Quantitative Strategy Planning Matriks (QSPM), strategi yang memiliki Total Attractive Score (TAS) yang tertinggi 5,7 yaitu meningkatkan modal perusahaan. Hasil aspek teknis menunjukkan lokasi usaha KINA JAYA ini berada di desa gunong cut, desa Alue Abet, desa Krueng Tunong dan desa Babah dua. Lokasi Usaha KINA JAYA merupakan lokasi yang strategis karena bahan baku dekat dan mudah diperoleh. Usaha KINA Jaya juga dekat dengan ibukota provinsi yaitu Banda Aceh. Bahan baku utama yaitu daun nilam yang berkualitas baik yang diperoleh dari kebun nilam petani Aceh jaya, seluruh Aceh dan diluar Aceh.Saat ini KINA JAYA beroperasi dalam luas lahan 400 ha. KINA Jaya memiliki 6 unit mesin penyulingan yang terdiri dari 5 unit berkapasitas 100 kg dan 1 unit berkapasitas 300 kg. Metode Penyulingan yang dilakukan pada KINA JAYA adalah metode uap langsung. Metode uap langsung menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memanaskan boiler agar dapat menghasilkan panas. Randemen minyak nilam yang dihasilkan 2-2,5%. Hasil aspek finansial diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 975.106.443, nilai Benefit/Cost ratio (B/C) sebesar 1,73, nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 29,21%, Break Event Point (BEP) diperoleh saat usaha berjalan 2 tahun, 10 bulan dan 22 hari, dan Payback Period (PP) menunjukkan modal dapat dikembalikan pada tahun ke-2, bulan ke-6 dan hari ke 4. Penilaian kelima aspek menunjukkan usaha KINA Jaya layak diteruskan. Analisis sensitivitas asumsi I dengan nilai cost naik sebanyak 1% dan benefit tetap, asumsi II dengan cost tetap dan benefit turun 1%, asumsi III dengan cost naik 2% dan benefit tetap menunjukkan usaha ini layak diteruskan Sedangkan asumsi IV yaitu cost tetap dan benefit turun 2% menunjukkan usaha ini tidak layak untuk diteruskan karena tidak sesuai dengan kriteria kelayakan investasi.