//

KARAKTERISASI KIMIA DAN SENSORI CASCARA YANG DIPEROLEH DARI BEBERAPA DAERAH DI PROVINSI ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang RIZKA ANINDITA - Personal Name

Abstrak/Catatan

Rizka Anindita. 1505105010084. Karakterisasi Kimia dan Sensori Cascara Yang Diperoleh Dari Beberapa Daerah Di Provinsi Aceh. Di bawah bimbingan Murna Muzaifa sebagai ketua dan Syarifah Rohaya sebagai anggota. RINGKASAN Indonesia dikenal sebagai penghasil komoditi kopi (Coffea sp) yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Indonesia dengan luas tumbuhan penghasil kopi kedua terbesar di dunia ikut berperan dalam menyediakan kopi berkualitas yang dikonsumsi konsumen dunia. Kopi termasuk tumbuhan dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi berdasarkan lokasi budidayanya dibagi menjadi tiga yaitu kopi Arabika, kopi Liberika dan kopi Robusta. Kopi Arabika ditanam pada dataran tinggi sekitar 1350-1850 mdpl yang memiliki iklim kering. Kopi Robusta, bisa tumbuh di dataran rendah atau pantai dan memiliki tingkat produksi lebih tinggi dibandingkan jenis kopi Arabika. Sedangkan kopi Liberika, tumbuh subur di daerah dengan tingkat kelembapan yang tinggi dan panas. Kopi ini memiliki kandungan kafein yang cenderung sama dengan kopi Arabika namun memiliki kualitas yang lebih buruk dari segi buah dan rendemennya rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan karakteristik kimia dan sensori cascara yang diperoleh dari beberapa daerah yang terdapat di Provinsi Aceh meliputi Aceh Selatan, Aceh Jaya, Pidie, Bener Meriah dan Aceh Tengah. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang terdiri dari 1 faktor, yaitu daerah asal pengambilan cascara (D) yang terdiri dari 5 taraf yaitu D1 = Aceh Selatan, D2= Aceh Jaya, D3 = Pidie, D4 = Bener Meriah, D5 = Aceh Tengah. Perlakuan ini menggunakan 3 (tiga) kali ulangan sehingga diperoleh 15 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai pH cascara yang diperoleh dari beberapa daerah di Provinsi Aceh berkisar antara 5.01-6.16 dengan rata-rata 5.75. Nilai pH cascara tertinggi diperoleh dari Bener Meriah 6.16. Nilai total fenol cascara diperoleh berkisar antara 0.54-0.80 dengan rata-rata 0.62, nilai total fenol tertinggi diperoleh dari Aceh Selatan sekitar 0,80. Nilai antioksidan cascara diperoleh berkisar antara 56.14%-73.68% dengan rata-rata 64.76%, nilai antioksidan yang tertinggi diperoleh dari Bener Meriah sekitar 73,68%. Nilai total padatan terlarut (TPT) cascara diperoleh berkisar antara 0.10-0.27 dengan rata-rata 0.170Brix, nilai total padatan terlarut tertinggi diperoleh dari Pidie 0,270Brix. Berdasarkan uji rangking cascara terbaik diperoleh dari daerah Aceh Jaya dengan nilai total 36.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN, UKURAN PARTIKEL, DAN SUHU PENYAJIAN TEH KULIT KOPI (CASCARA) TERHADAP MUTU SENSORI SEDUHAN CASCARA (NURUL RAHMAH, 2020)

KAJIAN PEMBUATAN MINUMAN BERBASIS CASCARA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) (Muliana Fitri, 2020)

PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN DAN UKURAN PARTIKEL SERTA WAKTU PENYEDUHAN TEH KULIT KOPI (CASCARA) TERHADAP KANDUNGAN ZAT FITOKIMIANYA (IZZA AL NABILA, 2020)

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP KUALITAS KOMBUCHA CASCARA (Nurzainura, 2020)

PENGARUH KOMBINASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN SERTA PENGECILAN UKURAN TERHADAP MUTU TEH CASCARA (TEH KULIT KOPI) (M. Shabir Azzmi, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy