//
ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI PADA LAPISAN PASIR DI BAWAH JEMBATAN JAMUR UJUNG KABUPATEN BENER MERIAH (METODE WHITMAN, KISHIDA, DAN VALERA & DONOVAN) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | |
---|---|
Abstrak/Catatan Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus akibat adanya rintangan-rintangan seperti lembah, sungai, saluran irigasi, dan pembuangan. Profil lapisan tanah menunjukan hampir setiap lapisan berupa pasir pada kedua bor log, untuk muka air tanah pada bor log 1 pada kedalaman 8,5 m dan pada bor log 2 pada kedalaman 9 m. Peristiwa gempa bumi sering kali menimbulkan kerusakan pada bangunan yang terletak jauh dari sumber gempa. Perbedaan tingkat kerusakan pada bangunan mengindikasikan bahwa kondisi lapisan tanah memberikan pengaruh yang nyata terhadap karakteristik gelombang seismik. Likuifaksi merupakan fenomena ketika kekuatan dan kekakuan tanah berkurang dikarenakan gempa atau pergerakan tanah lainnya. Penelitian ini dilakukan pada lokasi rekonstruksi Jembatan Jamur Ujung Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan tanah pasir yang berpotensi likuifaksi dan mengetahui potensi keruntuhan struktur tanah pasir akibat guncangan gempa. Penelitian ini dilakukan dengan tiga metode yaitu, Kishida (1969), Whitman (1971), dan Valera dan Donovan (1977). Berdasarkan perhitungan likuifaksi dengan menggunakan metode Kishida (1969) bahwa likuifaksi terjadi pada kedalaman 20 m, 22 m, 24 m, 26 m, 28 m, dan 30 m pada titik bor log 1 dan 2. Metode Whitman (1971), percepatan Donovan dan percepatan Newmark tidak terjadi likuifaksi pada kedua titik bor, percepatan Kawasumi mengalami likuifaksi pada titik bor 1 di kedalaman 10 m, 12 m, 14 m, 18 m, 20 m, dan 24 m pada magnitude 5 dan 9 SR, likuifaksi pada titik bor 2 di kedalaman 10 m, 12 m, 14 m pada magnitude 5 dan 9 SR. Metode Valera dan Donovan titik bor 1 dan bor 2 mengalami likuifaksi pada magnitude 5, 6, 7, 8, 9SR. Nilai Ncrit pada semua titik bor dan magnitude gempa mulai dari 5,0 SR sampai dengan 9,0 SR menunjukkan lebih besar dari N-SPT. Pada titik bor log 1 kedalaman 10 m dengan magnitude gempa 5 dan 6 SR, dan pada titik bor log 2 kedalaman 10 m, 16 m, dan 22 m dengan magnitude gempa 5 SR tidak terjadi likuifaksi karena Ncrit lebih kecil dari N-SPT. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI PADA LAPISAN PASIR DI BAWAH JEMBATAN WERI-SAHAREI KABUPATEN FAKFAK, PAPUA BARAT (MENGGUNAKAN METODE KISHIDA, WHITMAN, DAN VALERA & DONOVAN) (Selviana Fuad, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |