Pada hari Selasa Tanggal 2 Juli 2013 terjadi gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah kekuatan 6,2 SR yang mengakibatkan kerusakan fisik pada bangunan pribadi, publik, dan infrastruktur. Kerusakan terparah dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tengah, dampak rumah rusak berat yang terbanyak terdapat di Kecamatan Ketol. Penelitian ini berusaha bertujuan mengevaluasi dan merencanakan kembali biaya serta mutu rumah bantuan korban bencana gempa bumi dikabupaten Aceh Tengah. Data yang dikumpulkan yaitu data sekunder berupa studi literatur dan dokumen Rencana Aksi dan Lembar Pertanggungjawaban (LPJ) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tengah. Sedangkan data primer berupa hasil wawancara kepada responden dan observasi terhadap mutu. Metode pengolahan data menggunakan mean. Selanjutnya untuk merencanakan kembali biaya di gunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) No. 28 tahun 2016 dan standar mutu Rumah Tahan Gempa (RTG) berdasarkan peraturan pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara , observasi dan rekap biaya dari Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) didapatnya biaya tidak cukup memenuhi standar dalam membangun rumah bantuan korban gempa serta desain berbeda-beda dan total biaya rumah yang di bangun oleh masyarakat dilapangan yaitu 6 x 6 m² = 66,041,000; 6 x 8 m² = 68,535,200; 6 x 9 m² = 75,071,000; dan 7 x 9 m² =81,054,676. Kondisi rumah masyarakat selama 6 tahun didapat rata-rata mutu dalam kondisi baik. biaya untuk perencanaan tipe 6 x 6 m² pada tahun 2020 dengan mengunakan perhitungan AHSP yaitu Rp 66,000,000;. Desain mutu dan biaya untuk tahun 2020 disesuaikan dengan aturan pemerintah dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung dan mengikuti SNI 03-1726-2002, tentang pedoman teknis rumah dan pembangunan gedung ketahanan gempa.