Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Invigorasi Benih Cabai (Capsicum annuum L.) Kadaluarsa Menggunakan Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Januari 2020. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2X9 dengan dua faktor yang diteliti. Faktor pertama varietas (V) yang terdiri dari 2 taraf yaitu: V1 (Lado F1) dan V2 (Krida F1). Faktor kedua jenis Rizobakteri (R) yang terdiri dari 9 taraf yaitu R0 : Kontrol, R1 : Bacillus larvae, R2 : Pseudomonas capasia, R3 : Azotobacter sp. R4 : Acitinobacillus suis, R5 : Bacillus polymixa, R6 : Bacillus megaterium, R7 : Bacillus stearothermophillus, R8 : Bacillus lichiniformis. Dengan demikian terdapat 18 kombinasi perlakuan. Masing - masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali, dengan demikian terdapat 54 satuan percobaan. Peubah yang diamati adalah potensi tumbuh (%), daya berkecambah (%), keserampakan tumbuh (%), indeks vigor (%), kecepatan tumbuh relatif (%) dan T50 (%). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa interaksi antara rizobakteri jenis Azotobacter dengan varietas Lado F1 efektif dalam meningkatkan potensi tumbuh maksimum dan daya berkecambah. Interaksi antara rizobakteri jenis Bacillus polymixa dengan varietas Krida F1 efektif dalam meningkatkan potensi tumbuh maksimum dan daya berkecamabah. Kata kunci : Benih cabai, rizobakteri dan varietas. Abstract. This study aims to determine the effectiveness of the Invigoration of Expired Chilli (Capsicum Annum L.) Seeds Using Plant Growth Booster Rizobacteria. This research was carried out in the Seed Science and Technology Laboratory of the Department of Agriculture, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh. The study was conducted starting in January 2020. In this study used a 2X9 factorial Complete Randomized Design (CRD) with two factors examined. The first factor is variety (V) which consists of 2 levels, namely: V1 (Lado F1) and V2 (Krida F1). The second factor is the type of Rizobacteria (R) which consists of 9 levels, namely R0 : Control, R1 : Bacillus larvae, R2 : Pseudomonas capasia, R3 : Azotobacter sp, R4 : Acitinobacillus suis, R5 : Bacillus polymixa, R6: Bacillus megaterium, R7: Bacillus stearotherinoph, R8 : Bacillus lichiniformis. Thus there are 18 treatment combinations. Each treatment combination was repeated three times, thus there were 54 experimental units. The observed variables were growth potential (%), germination (%), growth uniformity (%), vigor index (%), relative growth speed (%), and T50 (%). The results of the research showed that the interaction between Azotobacter rizobacteria and Lado F1 varieties was effective in increasing maximum growth potential and germination. The interaction between Bacillus polymixa rizobacteria and Krida F1 variety is effective in increasing the maximum growth potential and the ability to contaminate. Keywords: Chili seed, rhizobacteria and varieties.