Atmadian Pratama. 1505106010074. Produksi Biogas Berbahan Dasar Manure Sapi dan Campuran Cacahan Tandan Kosong Kelapa Sawit RINGKASAN Limbah merupakan bahan organik atau anorganik yang tidak termanfaatkan lagi, sehingga dapat menimbulkan masalah serius bagi lingkungan, jika tidak ditangani dengan baik. Limbah dapat berasal dari berbagai sumber hasil buangan dari suatu proses produksi salah satunya limbah peternakan. Limbah tersebut dapat berasal dari rumah potong hewan, pengolahan produksi ternak, dan hasil dari kegiatan usaha ternak. Biogas adalah gas yang mudah terbakar Penelitian biogas dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pasca Panen Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Bahan dan alat yang digunakan adalah manure sapi yang diperoleh dari peternakan warga di Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, NaOH dengan merek produk bernama merck, akuades, limbah tanaman sawit berupa tandan kosong yang diperoleh dari PPKS Bukit Sentang Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, dan inoculums yang digunakan sebagai starter, dan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: pH meter, oven , furnace, gas meter, thermostatic waterbath,heater, anaerobic digester. Parameter anaerobik digesi yang diamati yaitu produksi biogas per hari, pengukuran Alkalinity, pH, total solids Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produksi rata-rata biogas total dari manure sapi digesi dan manure sapi co-digesi sangat jauh berbeda, yaitu manure sapi digesi rataan produksi gas totalnya sebanyak 2.250 mL sedangkan manure sapi co-digesi rataan produksinya sebesar 15.251 mL. Berdasarkan 2 perlakuan diatas, produksi biogas tertinggi diperoleh dari manure sapi co-digesi dengan produksi total sebesar 38.575 mL. Produksi biogas digesi hanya mencapai angka 11.205 mL, hal ini dikarenakan jumlah makanan