//
GAMBARAN STRESOR PSIKOSOSIAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH ACEH TAHUN 2010 |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | ZAHRATUL FAJRI - Personal Name |
---|---|
Subject | STRESS - PSYCHIATRY |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Kedokteran |
Tahun Terbit | 2012 |
Abstrak/Catatan Skizofrenia didefinisikan sebagai ganguan dengan serangkaian gejala yang meliputi gangguan konteks berpikir, bentuk pemikiran, persepsi, afek, motivasi, perilaku, dan fungsi interpersonal, dimana salah satu penyebabnya adalah stresor psikososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran stresor psikososial pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Aceh tahun 2010. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan total sampling. Subjek penelitian terdiri atas 872 pasien skizofrenia yang berumur 15-45 tahun dengan menelusuri rekam medik. Berdasarkan hasil analisa data dari 872 pasien, didapatkan 724 pasien laki-laki (83,05%) dan 148 pasien perempuan (16,95%) dan lebih banyak terjadi pada rentang umur 26-35 tahun. Tingkat pendidikan yang terbanyak pada pasien skizofrenia adalah SMA dengan jumlah 264 pasien (30,28%) dan yang paling sedikit adalah Diploma dengan jumlah 21 pasien (2,41%), sedangkan pekerjaan terbanyak adalah pekerjaan lain-lain dengan jumlah 724 pasien (83,04%) dan yang paling sedikit adalah ABRI dengan jumlah 1 pasien (0,11%). Kabupaten/Kota asal pasien skizofrenia terbanyak adalah Kabupaten Pidie dengan jumlah 147 pasien (16,87%) dan yang paling sedikit adalah Kota Singkil dengan jumlah 3 pasien (0,34%). Klasifikasi diagnosa pasien skizofrenia terbanyak adalah skizofrenia paranoid dengan jumlah 649 pasien (74,43%) dan yang paling sedikit adalah depresi pascaskizofrenia dan skizofrenia lainnya yang masing-masing berjumlah 1 pasien (0,11%). Stresor psikososial pada pasien skizofrenia terbanyak adalah tidak adanya stresor dengan jumlah 495 pasien (56,77%) disusul oleh masalah keluarga dengan jumlah 150 pasien (17,20%) dan yang paling sedikit adalah masalah perumahan dengan jumlah 1 pasien (0,11%). Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini permasalahan keluarga merupakan stresor psikososia | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASIRNBEROBAT ULANG PASIEN SKIZOFRENIA DIRNPOLIKLINIK RAWAT JALAN BLUDRNRUMAH SAKIT JIWARNPEMERINTAH ACEHRNTAHUN 2013RNSKRIPSIRNDIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUKRNMEMPEROLEH GELAR SARJANA KEPERAWATANRNOLEH:RNCUT LIA RAHMAWATY DJAUHARIRNNIM.0907101020065RNPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANRNFAKULTAS KEDOKTERANRNUNIVERSITAS SYIAH KUALARNBANDA ACEHRN2013 (CUT LIA RAHMAWATY DJAUHARI, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |