Selat Makassar memiliki peran penting di Samudera Hindia dan laut Indonesia di karenakan Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Pasang surut, arus, panas, dan air tawar dari Samudra Pasifik dipindahkan ke samudera itu melalui Selat Makassar. Dengan menggunakan model numerik dua dimensi, makalah ini bertujuan untuk mengamati pola M2 dan pengaruhnya terhadap sirkulasi saat ini. Untuk validitas model, kami membandingkan pasang surut M2 dengan data asimilasi Pasang surut dengan cuplik hasil Amplitudo, Fase, Arus dan Elevasi komponen M2 selama 40 periode M2 (t = T/4, t = T/2, t = 3T/4, dan t = T) yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Penelitian ini menggunakan metode Numerik 2D Kämpf dengan memasukkan data yang diperoleh ke aplikasi pengolahan data statistic untuk visualisasi data hasil simulasi Pasang Surut komponen M2. Simulasi numerik amplitudo dan fase Selat Makassar menunjukkan hasil yang baik. Amplitudo tinggi di pantai selatan dan timur laut Kalimantan. Amplitudo rendah dapat dilihat di selatan Selat Makassar. Fase lebih padat di bagian selatan Selat Makassar dari pada di pusat dan utara Selat Makassar. Sirkulasi arus M2 selalu bergerak ke selatan Selat Makassar selama periode M2. Arusnya kuat di sekitar Pulau Sulawesi. Hasilnya menunjukkan bahwa M2 memiliki kontribusi besar untuk sirkulasi Selat Makassar dan Arus Lintas Indonesia (Arlindo).