//
KAJIAN KONDISI EKSISTING DAN ARAHAN PENGELOLAAN LAHAN KAWASAN SUAKA MARGASATWA GAMBUT RAWA SINGKIL |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Zikri Wali - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Lahan gambut telah menjadi target perluasan lahan pertanian/perkebunan, karena lahan pertanian/perkebunan yang sudah semakin menipis. Dengan demikian banyak lahan gambut umumnya di daerah pesisir telah dikonversi untuk berbagai penggunaan lahan lainnya, khususnya untuk lahan pertanian/perkebunan. Seperti yang terjadi di Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, sudah banyak terjadinya deforestasi lahan gambut sehingga terganggunya fungsi gambut sebagai habitat untuk perlindungan keanekaragaman hayati sekaligus pengatur tata air. Sebagaimana pada dasarnya gambut bermanfaat mencegah terjadinya kekeringan dan banjir. Misalnya perluasan lahan gambut terus menerus terjadi sehingga dapat mengakibatkan penuruan (Subsiden), dan juga bisa terjadi (Irreversible) atau kering tak balik jika hal terjadi dapat mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia gambut dikawasan tersebut. Hal ini menjadi suatu landasan adanya kegiatan konservasi lahan gambut, maka demi keberlangsungan kegitan tersebut perlu adanya kajian kondisi eksisting dan arahan pengelolaan lahan kawasan Suaka Margasatwa Gambut Rawa Singkil. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif berdasarkan pengamatan lokasi penelitian dan analisis lapangan berupa tingkat kematangan, kedalaman, subsiden dan tutupan lahan sedangkan untuk analisis laboratorium berupa sifat fisika gambut yaitu : berat volume, kadar air dan porositas, dan untuk kimia gambut yaitu : pH, KTK, kation basa-basa (Ca, Mg, K, dan Na), KB dan Kadar Abu. Hasil analisis sifat fisika tanah gambut pada kadar air yang tertinggi pada tutupan lahan semak belukar rawa dengan tingkat kematangan gambut safrik dalam (200-300 cm) dan yang terendah terdapat pada tutupan lahan hutan rawa sekunder dengan tingkat kematangan gambut safrik sangat dalam (>300 cm), berat volum nilai tertinggi terdapat penggunaan lahan semak belukar rawa dengan tingkat kematangan gambut safrik sedang (100-200 cm) dan yang terendah terdapat penggunaan lahan semak belukar rawa dengan tingkat kematangan gambut safrik sangat dalam (>300 cm), porositas nilai yang tertinggi terdapat penggunaan lahan hutan rawa sekunder dengan tingkat kematangan gambut safrik dalam (200-300 cm) dan yang terendah terdapat pada penggunaan lahan hutan rawa sekunder dengan tingkat kematangan gambut safrik sangat dalam (>300 cm). Hasil analisis kimia tanah gambut kawasan Suaka Margasatwa hutan gambut Rawa Singkil ; pH tergolong sangat masam hingga masam, kapasitas tukar kation tergolong sangat tinggi, kation-katon basa tergolong sangat rendah, rendah dan sedang, kejenuhan basa tergolong sangat rendah dan kadar abu tergolong tinggi. Arahan pengelolaan kawasan Suaka Margasatwa Gambut Rawa Singkil, adalah ; (1) perlindungan seluas 4.774,67 ha (27,37%), (2) konservasi dan pelestarian seluas 12.605,11 ha (72,27%), dan (3) rehabilitasi dan reboisasi untuk menjadi kawasan perlindungan seluas 71,01 ha (41%). | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KAJIAN PENGAMANAN HABITAT ORANGUTAN SUMATERA BERBASIS SMART PATROL OLEH RESOR RUNDENG DI KAWASAN KONSERVASI SUAKA MARGASATWA RAWA SINGKIL (RADIANA SOFYAN, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |