Indonesia adalah negara dengan populasi tertinggi keempat di dunia, fakta ini juga dapat meningkatkan kemungkinan angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya. Saat ini angka kecelakaan paling tinggi di Indonesia didominasi oleh sepeda motor, di Aceh sendiri angka kepemilikan kendaraan roda dua merupakan yang tertinggi dibandingkan jenis kendaraan lainnya sehingga memungkinkan terjadinya banyak kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Faktor penting lain adalah manusia sebagai pengendara, perilaku, kebiasaan, pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, kepedulian terhadap atribut dan keselamatan saat berkendara menjadi beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya human error pada setiap pengendara. Tujuan penelitian ini mengetahui perilaku pengendara sepeda motor dan faktor-faktor dominan yang menjadi penyebab kecelakaan di Kota Banda Aceh dengan meninjau pengendara sepeda motor di Kota Banda Aceh. Penelitian ini juga melakukan observasi untuk melihat bagaimana karakteristik pengendara dan pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara lalu lintas serta membagikan kuesioner untuk mendapatkan persepsi pengendara sepeda motor. Struktur kuesioner tersebut dibagi menjadi 2 bagian yakni karakteristik pengendara serta persepsi pengendara dengan acuan skala Likert 1-4. Hasil dari observasi menunjukkan bahwa pelanggaran yang paling banyak dilakukan adalah “Tidak menggunakan helm” dengan 66%, Hasil permodelan SEM CFA menunjukkan hubungan antar variabel Riding Behavior dan Pelanggaran memiliki korelasi paling besar diantara variabel laten lainnya. Dari permodelan juga didapatkan indikator yang paling signifikan adalah indikator “Berkendara dengan kecepatan tinggi”, Indikator “Berkendara sambil berkomunikasi” berada di tempat kedua dan “Parkir terlalu dekat persimpangan” berada di tempat ketiga. Ini menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor di Kota Banda Aceh memiliki resiko kecelakaan yang tinggi disebabkan oleh cara berkendara yang tidak baik.