Latar Belakang: Cedera kepala (TBI) adalah trauma yang mempengaruhi calvaria dan / atau pangkal kranium dan organ-organ internalnya, yang menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan pada kelompok usia produktif. Kontribusi terbesar untuk TBI adalah kecelakaan sepeda motor, paling sering disebabkan oleh pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm atau menggunakan helm yang tidak memadai. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh pemakaian helm terhadap gambaran klinis pasien cedera kepala di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Metode: Penelitian ini adalah desain studi cross sectional dengan metode total sampling, yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat di RSUDZA dari bulan Maret hingga Agustus 2019. Gambaran klinis yang dinilai meliputi derajat trauma kepala, insiden fraktur kranium, fraktur maksilofasial, fraktur servikal, jenis lesi intrakranial, tindakan operasi bedah syaraf dan outcome pasien. Analisis statistik menggunakan uji t tidak berpasangan pada data numerik dan uji chi square pada data kategorik. Hasil: Terdapat 116 pasien (50 memakai helm, 66 tidak memakai helm), dengan usia antara 17-45 tahun. Penggunaan helm hanya berpengaruh terhadap variabel insidensi fraktur cranium dan fraktur maksilofasial dengan nilai P 0,014 dan 0,002, namun tidak berpengaruh terhadap lima variabel yang lain, yang ditunjukkan dengan nilai P lebih dari 0,05. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa penggunaan helm berguna untuk mengurangi dampak TBI. Helm dapat mengurangi risiko fraktur kranium dan fraktur maksilofasial untuk pengendara sepeda motor. Kata kunci: Helm, cedera kepala, fraktur