Virgin Coconut Oil merupakan minyak kelapa dengan karakteristik kadar air rendah 0,1 %, dan kadar asam lemak bebas kecil 0,1 %, berwarna bening, tanpa menggunakan bahan kimia, dan tanpa proses deodorisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan VCO dengan metode pemanasan menggunakan dua cara untuk mengetahui mana yang menghasilkan VCO dengan mutu terbaik sesuai standar SNI. Manfaat dari mengkonsumsi VCO diantaranya adalah peningkatan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Ada berbagai macam cara pembuatan VCO, yaitu dengan metode pancingan, fermentasi dan pemanasan. Penguji kali ini menggunakan metode pemanasan untuk melihat bagaimana pengaruh laju panas terhadap penurunan massa kelapa dan pengaruh lama waktu pemanasannya. Ada 2 metode pemanasan yang digunakan, yaitu pemanasan secara langsung dan pemanasan secara bertahap. Alat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu sebuah lemari pengering dengan variasi dua jenis rak, pertama dengan plat aluminium dan kedua dengan jaring kawat besi. Pemanasan secara bertahap yaitu pada sampel kelapa batok dengan pemanasan selama 14 jam, yaitu 8 jam menggunakan rak jaring kawat besi dan selama 6 jam memakai rak plat aluminium dengan temperatur ±60˚C. Sedangkan untuk sampel kelapa kukur dengan temperatur 40-60˚C selama 18 jam, sampel kelapa kukur dengan temperatur 50-70˚C selama 15 jam serta sampel kelapa kopra selama ±24 jam menggunakan metode pemanasan secara langsung. Hasil dari pengujian didapatkan bahwa sampel Kelapa Kukur dengan Temperatur diatas 70˚C untuk pemanasan selama 6 jam dan dengan rentang temperatur 50-70˚C selama 9 jam pemanasan berdasarkan grafik perlakuan panas menunjukkan hasil yang terbaik. VCO yang dihasilkan yaitu warna yang bening, bau khas kelapa segar, serta rasanya normal. Sedangkan hasil uji lab menunjukkan nilai kadar air nya sebesar 0,061% dan nilai kadar asam lemak jenuhnya sebesar 0,19%. Berdasarkan hasil tersebut maka sampel ini sesuai dengan standar Nasional Indonesia untuk VCO.