//
IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN BURUNG DI HUTAN PINING KABUPATEN GAYO LUES DALAM KAWASAN EKOSISTEM LEUSER |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Zurfika Ramayanti - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Ramayanti, Zurfika. 2019. Identifikasi dan Keanekaragaman Burung di Hutan Pining Kabupaten Gayo Lues dalam Kawasan Ekosistem Leuser. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. (1) Dr. Khairil, M.Si., (2) Dr. Abdullah, M.Si., Kata kunci: Keanekaragaman Spesies, Burung, Hutan Pining. Hutan Pining Kecamatan Pining adalah salah satu kawasan ekosistem Leuser. Tingginya aktivitas penduduk seperti penebangan liar, alih fungsi hutan, dan pemburuan satwa liar, dan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan di kawasan hutan Pining Kecamatan Pining akan berimbas terhadap keanekaragaman burung. Pengamatan data telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies burung di kawasan hutan Pining Kabupaten Gayo Lues. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung (direct observation) dikombinasikan dengan line transect. Hasil penelitian yang dilakukan di Hutan Pining didapatkan 30 spesies burung yang terdiri dari 21 famili. Keanekaragaman Burung di Hutan Pining Kabupaten Gayo Lues dalam Kawasan Ekosistem Leuser tergolong tinggi (H’= 3.0455) pada hutan primer, dan sedang (H’= 2,434) pada habitat hutan sekunder. Famili dari spesies burung terbanyak yang terdapat di hutan Pining Kabupaten Gayo Lues adalah Famili dari Estrildidae dan Rhipiduridae yang masing-masing sebanyak 3 spesies burung. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan INVENTARISASI JENIS BURUNG RANGKONG (BUCEROTIDAE) DI HUTAN KRUENG TRIPA, KAWASAN EKOSISTEM LEUSER (KEL), KABUPATEN GAYO LUES (Reza Priyandika, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |