ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Cabang Banda Aceh dan apakah penerapan perlakuan akuntansi mudharabah di Bank Muamalat Cabang Banda Aceh telah sesuai dengan PSAK 105. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yang memberikan gambaran mengenai perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Cabang Banda Aceh. Hasil analisis menyatakan bahwa perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Cabang Banda Aceh telah dilakukan dengan baik karena pencatatan transaksi sudah dilakukan sesuai Standar Akuntansi Keuangan. Akan tetapi pada saat awal penerapan akuntansi, saat pengakuan akad mudharabah ini tidak diatur dalam PSAK 105. Namun pada saat itu Bank Muamalat Cabang Banda Aceh mengakuinya terlebih dahulu sebagai kewajiban karena belum terjadi penyerahan modal kepada mudharib. Pada penerapan akuntansi saat pengakuan pembelian sebesar harga perolehan tidak diatur dalam PSAK 105. Bank Muamalat Cabang Banda Aceh mengakuinya sebagai penambahan persediaan. Prosedur pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Cabang Banda Aceh cukup baik dan teliti sehingga dapat meminimalisir terjadinya risiko dalam pembiayaan. Mulai dari permohonan pembiayaan, BI checking, keputusan, realisasi, pemantauan sampai dengan pelunasan kepada kepada bank selaku pemilik dana. Kata Kunci: Perlakuan Akuntansi, PSAK 105, Pembiayaan Mudharabah   ABSTRACT This study aims to find out how the mudharabah financing mechanism at Bank Muamalat Banda Aceh and whether the application of mudharabah accounting treatment at Bank Muamalat Banda Aceh is in accordance with PSAK 105. The research methodology used is a qualitative method using descriptive analysis techniques that provide an overview of the treatment mudharabah financing accounting at the Bank Muamalat Banda Aceh. The results of the analysis state that the accounting treatment of mudharabah financing at the Bank Muamalat Banda Aceh has been carried out well because the recording of transactions has been carried out in accordance with Financial Accounting Standards. However, at the beginning of the application of accounting, the recognition of the mudharabah contract was not regulated in PSAK 105. However, at that time the Bank Muamalat Banda Aceh recognized it first as an obligation because there had not yet been capital surrender to mudharib. In the application of accounting when recognition of purchases for acquisition prices is not regulated in PSAK 105. Bank Muamalat Banda Aceh recognizes it as an additional inventory. Mudharabah financing procedures at Bank Muamalat Banda Aceh are quite good and thorough so as to minimize the risk of financing. Starting from the request for financing, BI checking, decisions, realization, monitoring up to repayment to the bank as the owner of the funds. Keywords: Accounting Treatment, PSAK 105, Mudharabah Financing