//

PENGARUH AGREGAT BERBENTUK BULAT (ROUNDED AGGREGATE) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN BETON ASPAL AC-WC MENGGUNAKAN RETONA BLEND 55 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang said rahmat madani - Personal Name
SubjectASPHALT CONCRETE-ROAD ENGINEERING
ASPHALT-MATERIAL SCIENCE
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Teknik
Tahun Terbit 2013

Abstrak/Catatan

Proses pengolahan agregat dengan menggunakan mesin pemecah batu (stone crusher), terkadang ditemukan agregat alam yang masih mempunyai permukaan yang tidak rata (bulat) yang lolos dari saringan pada instalasi tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas agregat untuk digunakan dalam campuran AC-WC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi persentase agregat bulat (rounded aggregate) terhadap karakteristik Marshall dalam campuran beton aspal (AC-WC) dengan menggunakan aspal Retona Blend 55, sehingga diketahui persentase butiran agregat bulat yang masih memenuhi persyaratan Spesifikasi Bina Marga tahun 2010. Material yang digunakan pada penelitian ini dari alat pemecah batu (stone crusher) dan agregat bulat (rounded aggregate) berasal dari Krueng Indrapuri. Filler yang digunakan untuk campuran ini adalah semen Portland produksi PT. Lafarge, dan untuk bahan pengikat menggunakan Retona Blend 55. Benda uji yang dibuat terdiri dari empat kelompok besar yaitu: benda uji dengan persentase batu bulat 0%, 10%, 20%, dan 30% sebanyak 60 buah. Kadar aspal yang digunakan adalah sebesar 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, dan 6,5%. Spesifikasi yang digunakan mengikuti Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 dengan menggunakan metode Marshall. Kadar aspal optimum untuk masing-masing campuran adalah 5,90%, 6,00%, 6,05%, dan 6,15%. Stabilitas beton aspal untuk masing-masing campuran dengan persentase batu bulat 0%, 10%, 20%, dan 30% perendaman 30 menit sebesar 1369,76 kg, 1303,00 kg, 1210,50 kg, dan 1068,11 kg pada perendaman 24 jam sebesar 1304,70 kg, 1286,86 kg, 1187,68 kg, dan 1050,27 kg. Nilai Durabilitas untuk masing-masing campuran dengan persentase batu bulat 0%, 10%, 20%, dan 30% pada penelitian ini sebesar 95,25%, 98,76%, 98,11%, dan 98,33%. Secara umum nilai stabilitas dan durabilitas dari semua jenis campuran baik campuran beton aspal tanpa penambahan batu bulat maupun adanya penambahan batu bulat, pada kondisi KAO telah menunjukkan nilai yang cukup baik karena telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL BERDASARKAN HASIL KAO MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (Muhammad Fadhil, 2014)

STUDI PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KERAK TANUR CANGKANG SAWIT SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON ASPAL (BAHAN PENGIKAT RETONA BLEND 55) (CHAIRA, 2016)

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL DENGAN VARIASI SUHU PEMADATAN 140OC 150 OC DAN 160 OC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (muksalmina, 2014)

PENAMBAHAN KADAR FILLER PADA GRADASI AGREGAT GABUNGAN UNTUK CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55(STUDI KASUS : AGREGAT KAB. ACEH BESAR, AGREGAT KAB. ACEH TAMIANG DAN AGREGAT KAB. ACEH TENGGARA) (Safrizal, 2017)

ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC DENGAN RETONA BLEND 55 DITAMBAH ZAT ADITIF DAN LIMBAH BARUBARA SEBAGAI AGREGAT HALUS (Robby Fineldo Saragih, 2013)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy