Formulasi sediaan lotion antioksidan dari ekstrak metanol jamur tiram (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm.) telah dilakukan. Jamur tiram diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Hasil karakterisasi menunjukkan ekstrak metanol jamur tiram memiliki kadar air sebesar 15,81% ± 2,29, kadar abu total 6,48 ± 0,48, kadar sari larut air 50,67 ± 2,30, dan kadar sari larut etanol 29,33 ± 6,11. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak metanol jamur tiram memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Sediaan lotion dibuat dalam 2 formula yaitu F0 (basis) dan F1 (mengandung ekstrak jamur tiram sebanyak 0,042%). Evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu pengamatan organoleptis, pengamatan homogenitas, uji pH, daya sebar, viskositas, stabilitas, dan pengujian iritasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa F0 dan F1 homogen hingga siklus ke empat dan ke tiga, konsistensi kental, berwarna putih dan putih kekuningan. Sediaan F0 memiliki nilai pH dan viskositas yang lebih tinggi dibadingkan F1, daya sebar F0 dan F1 memenuhi persyaratan, F0 stabil hingga siklus ke empat dan F1 stabil hingga siklus ke tiga, F0 dan F1 juga tidak menyebabkan iritasi. Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol jamur tiram dapat dibuat menjadi sediaan lotion karena formula F0 dan F1 memenuhi persyaratan evaluasi, namun hanya stabil hingga siklus ke tiga pengujian stabilitas. Kata kunci: jamur tiram, lotion, ekstraksi, metanol