KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA FAKULTAS KEPERAWATAN TESIS Desember 2019 xv + V bab + 91 halaman + 24 Tabel + 3 Gambar + 16 Lampiran MUAMMAR 1509200180013 HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR TRANSKULTURAL DENGAN PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN PADA KELUARGA DENGAN ISPA DI KOTA LHOKSEUMAWE ABSTRAK Kejadian ISPA pada balita berhubungan dengan kebiasaan atau budaya yang menjadi perilaku masyarakat terkait dengan kesehatan. Keluarga dengan anak balita yang mengalami ISPA beranggapan bahwa penyakit batuk dan pilek merupakan hal yang biasa dialami oleh balita serta cenderung melakukan pengobatan sendiri seperti membeli obat batuk dan pilek di toko obat atau memberikan pengobatan secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor transkultural dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan pada keluarga balita dengan ISPA. Desain penelitian adalah korelasional, dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita usia (1-5) tahun di kota lhokseumawe sebanyak 2.184 keluarga, pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Random Sampling dengan Rumus Estimasi Lemeshow kemudian sampel di lakukan pemilahan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling dan didapatkan sampel penelitian ini sejumlah 321 keluarga balita dengan ISPA. Data dikumpulkan dengan angket pada 321 keluarga balita dengan ISPA (data sampel dikumpulkan 100%). Data dianalisis dengan chi-square test dan binary logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor pendidikan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan pada keluarga balita dengan ISPA. faktor pendidikan merupakan prediktor yang paling dominan terhadap perilaku pencarian pelayanan kesehatan pada keluarga balita dengan ISPA (P=0,0001., OR=256,794). Kepada semua pihak diharapkan agar memperhatikan faktor-faktor transkultural dalam perawatan balita dengan ISPA dan diharapkan kepada Puskesmas, petugas kesehatan, dan perawat komunitas agar dapat berkerjasama menjalankan program kesehatan keluarga yang terintegrasi dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) untuk memberikan promosi kesehatan pada keluarga balita dengan ISPA. Kata Kunci : transkultural, perilaku pencarian pelayanan kesehatan, keluarga, balita, ISPA. Daftar Pustaka : 11 buku + 36 jurnal penelitian (2011 - 2019) MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE UNIVERSITAS SYIAH KUALA NURSING FACULTY THESIS December 2019 xv + V chapters + 91 pages+ 24 tables + 3 pictures + 16 appendixes MUAMMAR 1509200180013 RELATIONSHIP BETWEEN TRANSCULTURAL FACTORS AND HEALTH SERVICE SEEKING BEHAVIOR ON FAMILY WITH UPPER RESPIRATORY TRACT INFECTION IN LHOKSEUMAWE ABSTRACT Occurrence of upper respiratory tract infection in children under five relates to habits or culture that become community behavior related to health. Family with children under five having upper respiratory tract infection consider that cough and cold are common experiencing by children under five, in addition they tend to do self-medication for instance buying cough medicine in drug store or give medication traditionally. The study aimed to identify Relationship between Transcultural Factors and health service seeking behavior on family with upper respiratory tract infection. Research design was correlational with cross sectional study approach. Population in the study was mothers who had children under five years old (1-5) in Lhokseumawe i.e 2.184 families. Sampling selection on the research used proportionate random sampling technique with Lemeshow estimation formula and then was conducted sorting used cluster random sampling technique and obtained 321 families with children under five have upper respiratory tract infection (sample data was collected 100%). Data was analyzed used chi-square test and binary logistic regression. The result of the research showed there was relationship between education factor and health service seeking behavior on families with children under five have upper respiratory tract infection. Education factor was the most dominant predictor toward health service seeking behavior on families with children under five have upper respiratory tract infection (P=0,0001., OR=256,794). It is recommended to all parties to pay attention for transcultural factors in caring children under five have upper respiratory tract infection and it is also recommended for Puskesmas (subdistrict health centre), health-care workers, community nurses to engage collaboration to run integrated family health program with Program Indonesia Sehat dengan Pendelatan Keluarga (Health Indonesia Program with family Approach) to provide health promotion for families with children under five have upper respiratory tract. Keywords : transcultural, health service seeking behavior, family, babies under 5 years old, upper respiratory tract infection References : 11 textbooks + 36 research journal articles (2011 - 2019)