Telah dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode Geofisika yaitu metode gayaberat di daerah Pidie dan Geumpang yang bertujuan untuk mengindentifikasi adanya sesar Sumatra. Pengkuran dilakukan dengan panjang lintasan 90 Km dan jumlah titik pengukuran sebanyak 69 titik dengan jarak 2-4 Km. Alat yang digunakan adalah Gravitimeter Scintrex CG-5, adapun koreksi yang dilakukan pada pengukuran ini adalah koreksi pasang surut, koreksi drift, koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi bouguer, dan koreksi medan. Nilai anomali bouguer yang didapatkan adalah 79,62434545 mGal sampai dengan 272,2877734 mGal. Dari hasil anomali bouguer lengkap dilakukan pemisahan anomali regional dan anomali lokal dengan menggunakan metode metode second vertical derivative (SVD) hasil perhitungan dari Elkins (1951). Pemodelan 2D dilakukan dengan metode Talwani terhadap anomali regional dengan menggunakan software Grav2DC. Berdasarkan hasil interpretasi didapatkan 2 sesar di Pidie dan Geumpang dengan jenis sesar menganan (dekstral), pada daerah penelitian didominasi oleh batuan vulkanik gunung api yaitu basalt (ρ=2,99 gr/cm3), dan batuan gabro (ρ=3,03 gr/cm3),batuan sabak (ρ=3,03 gr/cm3) batuan metamorf (ρ=2,6 gr/cm3), dan didominasi oleh batuan sedimen yaitu gamping (ρ=2,55 gr/cm3), batuan konglomerat (ρ=2,4 gr/cm3), basalt (ρ=2,99 gr/cm3), dan metamorf (ρ=2,6 gr/cm3). Kata Kunci : Pidie dan Geumpang, Gayaberat, Gravitimetr Scintrex CG-5, Anomali, Sesar, metode Talwani , Metode Second Vertical Derivative (SVD),Software Grav2DC,Sesar Menganan (Dekstral).