pada wanita. Insidensi mioma uteri dalam kehamilan berkisar antara 1% - 10,7%. Hal ini dapat mempengaruhi kehamilan sehingga berisiko mengakibatkan komplikasi yang salah satunya adalah persalinan preterm. Indonesia menduduki peringkat kelima dari 10 besar negara dengan persalinan preterm terbanyak di dunia dengan angka kejadian 15,5 kelahiran preterm per 100 kelahiran. Mioma uteri yang berada pada miometrium dapat mengakibatkan serangkaian mediator inflamasi yang beredar di uterus sehinngga berujung kepada persalinan preterm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara mioma uteri dengan kejadian persalinan preterm di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dinilai dari rekam medis. Sampel yang diambil adalah seluruh ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dalam periode Oktober 2016 sampai September 2019. Pada penelitian ini terdapat 3213 ibu bersalin yang dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu mioma uteri dan tidak mioma uteri. Pada kelompok mioma uteri terdapat 5 responden mengalami persalinan preterm dan 25 responden tidak mengalami persalinan preterm. Sedangkan pada kelompok tidak mioma uteri, 425 responden mengalami persalinan preterm dan 2758 responden tidak mengalami persalinan preterm. Hasil analisis uji Chi-square dengan Confident Interval (CI) 95% dan α 0,5%, didapatkan p value sebesar 0,596 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mioma uteri dengan kejadian persalinan preterm di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Kata kunci: Mioma Uteri, Persalinan Preterm