Selama rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca-tsunami di tahun 2004, empat Bangunan Evakuasi Tsunami (Tsunami Escape Building) dibangun di kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Bangunan tersebut dibangun di daerah ini karena wilayah Meuraxa adalah daerah dataran rendah yang dekat dengan laut. Keberadaan tsunami escape building sebagai tempat evakuasi sementara harus dilengkapi dengan fasilitas untuk tanggap darurat. Ini dianggap penting karena bangunan evakuasi adalah tempat untuk penyelamatan korban yang dalam kondisi tertentu memiliki kebutuhan darurat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan fasilitas tanggap darurat yang dimiliki oleh tsunami escape building di kecamatan Meuraxa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Ada tiga tahap dalam penelitian ini, yaitu wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi saat ini dari fasilitas gedung pelarian. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tidak ada fasilitas tanggap darurat yang terdapat di setiap tsunami escape building Kecamatan Meuraxa. Kondisi ini seharusnya tidak terjadi karena escape building adalah salah satu lokasi evakuasi tsunami di mana tsunami tidak dapat diprediksi ketika itu terjadi. Kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa bangunan evakuasi tsunami di kecamatan Meuraxa belum siap untuk menghadapi bencana tsunami di masa depan. Kata Kunci: bencana, tsunami, evakuasi, tanggap darurat, Tsunami Escape Building, fasilitas tanggap darurat, Meuraxa