//
MANAGEMEN LALU LINTAS SIMPANG BERLENGAN LEBIH DARI EMPAT KOTA BANDA ACEH (STUDI KASUS: SIMPANG TUJUH ULEE KARENG) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | REZQI MALIA - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Simpang Tujuh Ulee Kareng merupakan salah satu simpang yang memiliki volume yang relatif besar. Hal ini ditandai LOS jalan perkotaan Ulee Kareng E-F dengan vc ratio 0,98, ini menunjukkan bahwa arus tidak stabil dan didominasi oleh kendaraan bergerak lambat. Simpang ini memiliki lengan simpang yang lebih dari empat, maka akan dilakukan perhitungan dengan menggunakan SIDRA Intersection 8.0 Plus. Persimpangan tersebut memiliki lengan yang tidak simetris, sehingga terdapat 195 titik crossing, 42 titik merging, 42 titik diverging. Perhitungan untuk kondisi eksisting menggunakan SIDRA Intersection 8.0 Plus diperoleh tundaan sebesar 125,4 detik dengan tingkat pelayanan F, kemudian pada kondisi rencana dilakukan perubahan arah pergerakan, yaitu mengubah jalur pendekat dan jalur keluar pada lengan persimpangan untuk kondisi simpang tak bersinyal dan simpang bersinyal menggunakan SIDRA Intersection 8.0 Plus dengan enam lengan, lima lengan dan empat lengan. Setelah diperoleh tundaan | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan TINJAUAN KONDISI INFRASTRUKTUR PADA SIMPANG TAK BERSINYAL BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DAN STRATEGI PENANGANANNYA (STUDI KASUS : SIMPANG TUJUH ULEE KARENG BANDA ACEH) (Fitria Phonna, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |