//

KARAKTERISTIK PENGERING EFEK RUMAH KACA TIPE TEROWONGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK NILAM

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang RISKI SATRIA - Personal Name

Abstrak/Catatan

RISKI SATRIA. 1505106010044. Karakteristik Pengering Efek Rumah Kaca Tipe Terowongan Terhadap Kualitas Minyak Nilam. Di bawah bimbingan DISWANDI NURBA sebagai pembimbing ketua, dan FACHRUDDIN sebagai pembimbing anggota. RINGKASAN Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi penghasil minyak nilam terbesar di Indonesia, salah satu produksinya di Kabupaten Aceh Jaya. Walaupun tanaman nilam telah dibudidayakan selama hampir 100 tahun, namun sampai sekarang masih banyak teknologi pengolahan masyarakat masih konvensional sehingga kualitas minyak yang dihasilkan masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial ekonomi petani dan faktor teknologi yang diaplikasikan masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pengering efek rumah kaca tipe terowongan terhadap kualitas minyak nilam. Metode penelitian ini terdiri dari satu unit alat pengering efek rumah kaca tipe terowongan dan pengeringan secara konvensional. Pengeringan nilam dilakukan 3 kali pengeringan dengan 2 metode pengeringan dan dilakukan penyulingan selama 6 jam, nilam yang dikeringkan yaitu sebanyak 30 kg yang diperoleh dari hasil panen pertama dengan umur panen 8 bulan yang diperoleh dari petani di daerah Kabupaten Aceh Jaya. Analisis kualitas minyak nilam yang diamati meliputi kadar air nilam, rendemen, warna, bobot jenis, indeks bias, dan kelarutan dalam etanol 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air nilam hasil pengeringan efek rumah kaca lebih baik karena hanya membutuhkan waktu selama 1 hari untuk mengeringkan nilam dan menghasilkan kadar air rata-rata yaitu 22,45% dibandingkan pengeringan konvensional dengan rata-rata kadar air yaitu 22,93% dan memerlukan waktu 2 hari untuk mengeringkan nilam. Hasil Rendemen dengan pengeringan efek rumah kaca menghasilkan rata-rata rendemen yaitu 0,40% sedangkan pengeringan konvensional menghasilkan rata-rata rendemen yaitu 0,39%. Warna minyak nilam dengan pengeringan konvensional dan pengeringan efek rumah kaca menghasilkan warna yang sama yaitu coklat kemerahan. Bobot jenis minyak nilam pengeringan efek rumah kaca rata-rata yaitu 0,966 sedangkan pengeringan konvensional menghasilkan rata-rata yaitu 0,954. Indeks bias minyak nilam dengan pengeringan efek rumah kaca yaitu 1,509 sedangkan pengeringan konvensional menghasilkan indeks bias yaitu 1,508. Kelarutan dalam etanol 90% minyak nilam pengeringan efek rumah kaca lebih baik karena jernih rata-rata pada larutan 1:9, sedangkan pengeringan konvensional jernih rata-rata pada larutan 1:10, dimana minyak nilam yang mudah larut dalam etanol 90% maka kualitas minyak nilam semakin baik. Secara umum kualitas yang dihasilkan dari minyak nilam pengeringan konvensional dan pengeringan efek rumah kaca termasuk baik karena masih masuk dalam kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI 06-2385-2006). Berdasarkan kadar air dan kualitas minyak nilam seperti warna, bobot jenis, indeks bias dan kelaruta dalam etanol 90% merupakan pengeringan efek rumah kaca lebih baik secara kuantitas dan kualitas dibandingkan dengan pengeringan konvensional.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH LAMA FERMENTASI TANGKAI DAN DAUN NILAM MENGGUNAKAN JERAMI PADI TERHADAP RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK NILAM (KHAIRURRASYIDIN, 2018)

KAJIAN PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN (HOHENHEIM) (IRFAN REZA SYAHPUTRA, 2016)

UJI KINERJA ALAT PENGERING RUMAH KACA TIPE RAK DENGAN KOLEKTOR SURYA DAN EXHAUST FAN SAVONIUS UNTUK PENGERINGAN IKAN TONGKOL (Abdillah Aljabar Anggara, 2020)

KAJIAN MUTU MINYAK NILAM DENGAN VARIASI LAMA PENYULINGAN (UTAMI AL CAESARIA TH, 2017)

PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK INDUSTRI MINYAK NILAM MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) DAN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE MODEL (SCOR 12.0). STUDI KASUS: INDUSTRI MINYAK NILAM ACEH JAYA. (HAZFUL MAIZI, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy