Psoriasis merupakan penyakit autoimun pada kulit yang ditandai dengan adanya plak kemerahan ditutupi sisik tebal berbatas tegas, berwarna putih keperakan. Faktor pemicu dan pengembang dari psoriasis adalah stres. Hal ini sangat berkaitan dengan aktivasi sumbu HPA dan aktivasi saraf simpatik sehingga stres dapat mempengaruhi sel inflamasi dan proliferasi pada psoriasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan derajat keparahan psoriasis pada pasien psoriasis vulgaris di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUDZA Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling pada penelitian ini yaitu accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 32 orang pasien psoriasis vulgaris yang berobat jalan di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUDZA Banda Aceh pada bulan Oktober-November 2019. Derajat keparahan psoriasis vulgaris dinilai menggunakan kuesioner Psoriasis Area and Severity Index (PASI) dan stres dinilai dengan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS). Hasil penelitian menunjukkan derajat keparahan psoriasis ringan berjumlah 37,5%, psoriasis sedang 46,9% dan psoriasis berat 15,6%. Responden dengan tingkat stres ringan sebanyak 43,8%, tingkat stres sedang 50,0%, dan tingkat stres berat 6,3%. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hasil bermakna antara tingkatan stres dengan derajat keparahan psoriasis pada pasien psoriasis vulgaris (p=0,000). Kata Kunci : Psoriasis, Stres, PASI, PSS