//

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT AGRO SINERGI NUSANTARA UNIT KEBUN SAWIT BATEE PUTEH KABUPATEN ACEH BARAT DAN KABUPATEN ACEH JAYA)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang FHATIA RAMADANI - Personal Name

Abstrak/Catatan

Abstrak. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang hingga kini masih menjadi unggulan utama produk komoditas Indonesia. Di Indonesia umumnya perkebunan kelapa sawit dikelola dengan berpedoman pada kebijakan tata kelola perusahaan secara keseluruhan salah satunya melalui penilaian/sertifikasi Good Corporate Governance (GCG). Dalam hal ini, pemerintah menjadikan BUMN sebagai sasaran utama dalam penerapan GCG. PT Agro Sinergi Nusantara adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit milik BUMN. Perusahaan ini menyatakan telah menerapkan GCG sejak awal mula berdirinya pada tahun 2011. Saat ini PT ASN dihadapkan kendala kurangnya hasil produksi kelapa sawit dan minimnya biaya operasional yang menjadi pemicu terhambatnya penerapan GCG secara efektif. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh dari penerapan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian serta kewajaran bagi kinerja perusahaan. Proses pengambilan data diperoleh dari survei pembagian kuesioner terhadap 40 karyawan (pimpinan dan pelaksana) di PT Agro Sinergi Nusantara Unit Kebun Sawit Batee Puteh. Dari hasil kuesioner yang diperoleh dari 40 orang narasumber dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG meliputi transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian dan kewajaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil Omnibus Tests pada uji regresi logistik diketahui bahwa nilai sig = 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 yang menjelaskan bahwa ada minimal satu variabel bebas (independent) yaitu penerapan dari prinsip-prinsip GCG yang berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat (dependent) yakni kinerja perusahaan. Nilai Nagelkerke R Square dari hasil uji regresi logistik juga diperoleh sebesar 0,802 yang berarti bahwa variabel bebas (independent) yaitu prinsip-prinsip GCG yang digunakan mampu mempengaruhi variabel terikat (dependent) yaitu kinerja sebesar 80,2% dan sisanya 19,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Kata Kunci: Kelapa sawit, Good Corporate Governance, kinerja.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI BURUH PERKEBUNAN SAWIT PT. AGRO SINERGI NUSANTARA DI GAMPONG KRUENG LUAS KECAMATAN TRUMON TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN, 1994-2013 (Lili Suriati, 2015)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT DI KEBUN BATEE PUTEH PT. AGRO SINERGI NUSANTARA (Arham, 2018)

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN IMPLIKASINYA PADA NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Anhar Firdaus, 2018)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT DI KEBUN BATEE PUTEH PT. AGRO SINERGI NUSANTARA (Arham, 2018)

PENGARUH CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Eka Junaida, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy