//

KEMENANGAN KANDIDAT ETNIS BAHASA SIGULAI PADA PILKADA TAHUN 2017 DI KABUPATEN SIMEULUE (STUDI MUNCULNYA POLITIK IDENTITAS PADA PILKADA TAHUN 2017 DI KABUPATEN SIMEULUE)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Joni Alianda - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Joni Alianda 2019 Kemenangan Kandidat Etnis Bahasa Sigulai Pada Pilkada Tahun 2017 di Kabupaten Simeulue (Studi Politik Identitas di Kabupaten Simeulue ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syah Kuala Dr. Effendi Hasan, MA (Pembimbing I) Muliawati, S.IP., M.IP (Pembimbing II) Dr. Mujibussalim, SH., M.Hum (Penguji I) Aminah, SIP., M.IP (Penguji II) Politik identitas merupakan politik perbedaan yang menolak dan tidak menerima selain dari pada etnisnya, baik berdasarkan ras, suku, agama, bahasa dan lain-lain. Kabupaten Simeulu terdiri dari beberapa etnis bahasa lokal yaitu defayan, lekon dan sigulai. Etnis mayoritas di Kabupaten Simeulue adalah etnis defayan wajar saja jika elite yang berasal dari etnis Defayan memperoleh suara terbanyak di setiap pesta demokrasi, namun pada Pilkada tahun 2017 sejarah berbanding terbalik karena di Pilkada tersebut justru yang menang memperoleh suara terbanyak yaitu dari etnis minoritas yaitu etnis bahasa Sigulai. Tujuan untuk mengetahui munculnya politik identitas dan peran etnis serta faktor kemenangan kandidat etnis bahasa Sigulai (minoritas) pada Pilkada tahun 2017 di Kabupaten Simeulue. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskreptif. Sumber data menggunakan data skunder dan data primer. Hasil penelitian ini menunjukan munculnya politik identitas dipengaruhi oleh perbedaan basis ekonomi dan pembangunan antara wilayah etnis mayoritas dan minoritas yang tidak seimbang. Kemudian elite memanfaatkan etnis tersebut dengan melibatkan peran etnis dari perbedaan wilayah etnis dan bahasa dengan cara membangun opini publik, melakukan komunikasi politik dan mobilisasi massa, dengan tujuan agar elite dapat merebut dan mempertahankan kekuasaanya. Sementara faktor yang mempengaruhi kemenangan kandidat etnis minoritas dari hasil temuan penelitian, dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor politik identitas itu sendiri, trek record dan sosok kandidat, kefanatikan masyarakat etnis mayoritas terhadap dua calon dari etnisnya mengakibatkan pecahnya suara dari etntis mayoritas, serta gagalnya pemerintahan sebelumnya yang membuat masyarakat kecewa pada umumnya, khususnya etnis minoritas yaitu etnis bahasa Sigulai. Kata kunci : Politik Identitas, Etnis dan Pilkada.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH POLITIK IDENTITAS ETNIS TIONGHOA TERHADAP KEMENANGAN AMINULLAH USMAN- ZAINAL ARIFIN PADA PILKADA 2017 DI BANDA ACEH (STUDI KASUS PADA ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN KUTA ALAM) (Armia, 2019)

POLITIK IDENTITAS ETNIS PADA PILKADA 2017 (STUDI KASUS TERHADAP KEMENANGAN IRWANDI-NOVA DI KECAMATAN BINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH) (Sabardi, 2019)

PENGGUNAAN POLITIK ETNIS PADA PILKADA BUPATI DAN WAKIL BUPATI DI KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2017 (STUDI TENTANG PENYEBAB KEKALAHAN KANDIDAT DARI SUKU PAKPAK) (Sadryansyah Berutu, 2019)

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PILKADA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2006 (SUATU PENELITIAN DI KECAMATAN SIMEULUE TIMUR) (Puja Kesuma, 2020)

KEMENANGAN PASANGAN INDEPENDEN RONI AHMAD DAN FADHLULLAH T.M. DAUD PADA PILKADA 2017 DI KABUPATEN PIDIE (Irvanda Syahputra, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy