ABSTRAK Defisit negara yang terus terjadi dari tahun ke tahun menjadi salah satu isu yang terus dibicarakan oleh pemerintah, berbagai instumen baik fiskal maupun moneter terus diupayakan salah satunya dengan menerbitkan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk untuk membiayai pembangunan insfrastruktur negara, dari berbagai jenis sukuk yang dikeluarkan, sukuk negara ritel seri 008 menjadi fokus utama dikarenakan memiliki jumlah investor dan nominal penerbitan terbanyak. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi, nilai tukar rupiah, BI-Rate, dan IHSG berpengaruh signifikan, baik secara simultan maupun parsial. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap investasi sukuk, pemerintah perlu melakukan sosialisasi dengan lebih giat. Kata kunci: sukuk, inflasi, nilai tukar rupiah, BI-Rate, IHSG. ABSTRACT The deficit in Indonesia has become one of the issues that are continually spoken by the government over the years, various fiscal and monetary instruments continue to be sought one of them by issuing the instrument of Sharia securities of the state (SBSN) or sukuk to finance the construction of state infrastructure, from various types of sukuk issued by the state, sukuk retail series 008 become the main focus because it has the highest number of investors and the most issuance amount. This study uses multiple linear regression methods with SPSS 25 software. The results of this research show that the variable inflation, rupiah exchange rate, BI-Rate, and IDX are significant effect both simultaneously and partially. The results of this research also show that to increase public interest toward sukuk the government need to conduct more intense socialization. Keywords: sukuk, inflation, rupiah exchange rate, BI-Rate, IDX Composite.