Sebagaimana pada peternakan jenis unggas lainnya, kelemahan utama peternakan puyuh adalah membutuhkan biaya ransum tinggi yang dapat mencapai 80% dari total biaya produksi. Hal ini dikarenakan sebagian besar bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum komersil masih diimpor dan bersaing dengan kebutuhan manusia. Upaya untuk menurunkan biaya ransum dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan bahan pakan alternatif seperti limbah ikan leubim dan daun indigofera. Akan tetapi, kedua jenis bahan pakan ini memiliki kelemahan antara lain tinggi kandungan serat kasar. Oleh karena itu, perbaikan proses pembuatan tepung bahan pakan ini melalui proses fermentasi diharapkan dapat menurunkan kadar serat kasar dan menyediakan zat gizi yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran tepung limbah ikan leubim, tepung indigofera, tepung kulit kerang, menir dan dedak jagung yang difermentasi bersama-sama sebagai substitusi sebagian ransum komersil terhadap performan puyuh. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak Unggas, Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala selama 10 minggu yang dimulai tanggal 27 Juni sampai dengan 05 September 2019. Penelitian ini menggunakan 80 ekor puyuh betina dara umur 4 minggu, jenis puyuh Coturnix coturnix japonica. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 kelompok. Setiap kelompok merupakan unit percobaan yang masing-masing terdiri dari 5 ekor puyuh betina dara. Ransum perlakuan adalah ransum komersil ayam petelur (324-1) yang disubstitusi dengan campuran bahan pakan fermentasi yang tersusun dari tepung limbah ikan leubim + daun indigofera + menir + dedak jagung + tepung kulit kerang sebanyak 0% (RA), 10% (RB), 20% (RC), dan 30% (RD). Paramater yang diamati terdiri dari parameter produksi telur puyuh (produksi telur, berat telur dan massa telur) dan parameter performan puyuh (berat badan akhir, konsumsi ransum dan konversi ransum). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA), jika diperoleh hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1991). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa substitusi ransum komersil dengan campuran bahan pakan fermentasi tepung limbah ikan leubim 20% + tepung daun indigofera 11% + menir 45,4% + dedak jagung 20% + tepung kulit kerang 3,6% sampai 30% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi, berat, dan massa telur puyuh. Produksi, berat, dan massa telur puyuh pada semua perlakuan tidak jauh berbeda. Hasil sidik ragam memperlihatkan pula bahwa substitusi ransum komersil dengan campuran bahan pakan fermentasi tersebut sampai 30% tidak secara nyata (P>0,05) mempengaruhi konsumsi dan konversi ransum puyuh. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ransum komersil ayam petelur dapat disubstitusi sampai 30% dengan campuran bahan pakan fermentasi tepung limbah ikan leubim 20%, tepung daun indigofera 11%, menir 45,4%, dedak jagung 20% dan tepung kulit kerang 3,6% tanpa menurunkan secara nyata produksi, berat, dan massa telur puyuh.