Pakan domba pada dasarnya adalah hijauan. Terbatasnya ketersediaan hijauan pada musim kemarau menyebabkan peternak harus mencari pakan alternatif. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencari pakan alternatif adalah mencari bahan pakan yang tidak bersaing dengan manusia, harganya murah, memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, tersedia secara kontinyu, disukai ternak serta tidak membahayakan bagi ternak yang memakannya.Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan limbah pertanian. Salah satu limbah yang dapat digunakan kembali sebagai bahan pakan ternak domba adalah limbah hasil penyulingan serai wangi. Limbah hasil penyulingan serai wangi sangat berpotensi dan sesuai sebagai pakan ruminansia sumber serat alternatif terutama bila dilakukan pengolahan dengan tepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa domba lokal jantan yang diberikan limbah serai wangi (C. nardus) yang difermentasi dengan EM4 (Effective microorganisms) sebagai pengganti sebagian pakan basal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Ilmu dan Teknologi Ternak Potong Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan selama 86 hari dimulai pada tanggal 12 Mei 2019-05 Agustus 2019. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) yang terdiri dari 4 perlakuan 4 ulangan, yaitu : R0 (0% serai wangi fermentasi), R1(10% serai wangi fermentasi), R2 (20% serai wangi fermentasi) dan R3 (30% serai wangi fermentasi). Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah serai wangi fermentasi hingga persentase 30% sebagai pengganti sebagian pakan basal tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, dan konversi pakan. Konsumsi pakan pada perlakuan R0 sebanyak 761,33 g/ekor/hari, R1 sebanyak 677,63 g/ekor/hari, R2 sebanyak 780,33 g/ekor/hari dan R3 sebanyak 860,58 g/ekor/hari. Pertambahan berat badan pada perlakuan R0 (tanpa pemberian limbah serai wangi fermentasi) sebesar 155,00 gr/ekor/hari, R1 (10% limbah serai wangi fermentasi) sebesar 105,00 g/ekor/hari, R2 (20% limbah serai wangi fermentasi) sebesar 132,50 g/ekor/hari, dan R3 (30% limbah serai wangi fermentasi) sebesar 122,50 g/ekor/hari. Konversi pakan pada perlakuan R0 yaitu 5,740, perlakuan R1 yaitu 6,953, perlakuan R2 yaitu 6,345, dan perlakuan R3 yaitu8,381. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, pemberian limbah serai wangi fermentasi 10% - 30% tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap performa domba lokal jantan dan dapat dijadikan sebagai pengganti sebagian pakan basal sampai 30% dan mampu mempertahankan performa domba lokal jantan tanpa menurunkan pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan dan konversi pakan.